8

662 86 0
                                    

"semua murid harus kembali ke ruang rekreasi asrama mereka paling lambat pukul enam sore. Tak seorang murid pun diizinkan meninggalkan asrama setelah waktu itu. Kalian akan di temani seorang guru ke semua kelas setiap ganti pelajaran. Murid-murid di larang ke kamar kecil tanpa di temani guru. Semua latihan Quidditch dan pertandingan ditunda. takkan ada lagi kegiatan di malam hari"

Anak-anak Gryffindor yang memenuhi ruang rekreasi mendengarkan Profesor McGonagall dalam diam. Dia menggulung perkamen yang tadi dibacanya dan berbicara dengan suara agak tercekat, "Tak perlu kutambahkan bahwa belum pernah aku sesedih ini. Mungkin sekolah akan di tutup jika pelaku dibalik serangan-serangan ini tidak berhasi ditangkap. aku mengimbau siapa saja yang merasa tahu sesuatu tentang serangan-serangan ini untuk melapor."
Profesor McGonagall memanjat keluar lukisan.

.

"apa yang harus kita lakukan?" tanya Ron pelan

"apakah menurut mu kita harus menemui Hagrid?" tanya Harry, Makayza menoleh bingung

"Hagrid?" tanya nya, Harry menganguk pelan

"aku sempat masuk ke buku harian Riddle, 50 tahun lalu ini pernah terjadi. Hagrid pelakunya" bisik Harry pelan, Makaya melongo tak percaya

"tapi. . bagaimana mungkin?" tanya pelan

"aku tak percaya dia pelakunya kali ini,tetapi kalau dulu dia melepas monsternya, dia akan tahu bagaimana caranya masuk ke Kamar Rahasi, dan itu sudah awal yang bagus."

"tetapi McGonagall bilang kita harus tinggal di menara kita kecuali untuk mengikuti pelajaran.. " sahut Ron pelan

"kurasa sudah saatnya kita mengeluarkan jubah tua ayahku"

.

Mereka bertiga berjalan cepat dan hati hati,  berlindung di balik jubah tua milik James Potter. jubah itu bisa membuat siapapun yang memakainya jadi tidak terlihat.

Makayza mengetuk pintu Pondok Hagrid, ketika pintu di buka ketiganya menyerbu masuk lalu menutup pintu dan keluar dari persembunyian jubahnya

"oh," kata Hagrid, menurunkan senjatanya dan menatap mereka "ngapain kalian bertiga disini?" tanya Harry sambil menunjuk busur

"tidak... tidak apa-apa" gumam Hagrid "aku kira... tidak penting... duduklah.. aku buat teh" Kelihatannya Hagrid tidak sadar apa yang dilakukannya. Dia nyaris membuat apinya padam, menuangkan air dari ceret ke api, dan kemudian memukul jatuh teko teh dengan gerakan gugup tangannya yang besar.

"kau tidak apa-apa Hagrid?" tanya Makayza "apa kau sudah mendengar kabar tentang Hermione?"

"Oh, aku dengar,"  kata Hagrid, suaranya agak Tercekat. dia berulang ulang mengerling gugup ke jendela.

Makayz meminum teh hangat nya sedangkan Hagrid tengah memotong kue dan menaruh nya ke piring mereka, tetapi kue nya terjatuh ketika terdengar ketukan keras di pintu.

Harry dan Ron bertukar pandang panik, kemudian menarik Makayza dan kembali menyelubungkan jubah gaib ke tubuh mereka dan mundur ke sudut. Hagrid memastikan mereka sudah tersembunyi, menyambar busurnya, dan membuka pintu sekali lagi.

"Selamat malam, Hagrid"
Ternyata yang datang Dumbledore. Dia masuk, kelihatan serius sekali, diikuti orang kedua yang bertampang sangat aneh.

Pria asing ini bertubuh pendek bulat dengan rambut abu abu kusut dan wajah cemas. dia memakai pakaian cmpur aduk aneh : setelan garis garis, dasi merah tua, jubah hitam panjang, dan sepatu bot ungu berujung runcing. lengannya mengepit topi hijau jeruk limau.

"itu bos dad!" bisik Ron kaget "Cornelius Fudge, Menter sihir"

Makayza menyikut keras Ron, menyuruhnya diam.
Hagrid sudah pucat berkeringat. dia mengen-nyyakan diri di salah satu kursinya dan memandang dumbledore dan Cornelius fudge bergantian.

i'm (not) black ¦ refisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang