3.1

752 95 7
                                    

Makayza berjalan ke arah pintu ketika mendengar suara dentingan papan pos nya, anjing hitam itu masih setia mengikuti kemanapun Makayza pergi. dia memungut koran Daily Propet dan masuk kedalam rumah, duduk di sofa dengan Anjing yang ia tau bernama 'Padfoot' mendudukan dirinya di paha Makayza dengan lidah yang menjulur-julur.

di depan koran terdapat berita bahwa Sirius Black berhasil lolos dan melarikan diri dari Azkaban. Makayza menatap nama Sirius di dalam koran lekat lekat

"Sirius Black kabur di penjara? Wow, keren sekali berhasil kabur dari pengawasan Dementor." Makayza kembali membaca deretan kata "Sirius Black pengikut setia Kau-Tahu-Siapa?" ucap Makayza terkejut, Padfoot kembali mengong-gong keras membuat Makayza terlonjak kaget.

Gadis itu melotot galak ke arah Padfoot yang kini mulai menarik-narik koran Daily-Propet dari tangan Makayza. Makayza yang kesal langsung memukul kepala Padfoot dengan koran itu, membuat Padfoot terdiam seketika.

"tapi namanya tidak asing untukku," kata Makayza "ah malas sekali baru 13 tahun sudah pelupa" lanjutnya sembari cemberut.

"ada berita apa hari ini, nak?" Remus duduk di hadapannya dengan segelas teh hangat.

"Sirius Black kabur dari Azkaban" Remus yang mendengar itu nampak terkejut, lalu mengerling sekilas ke arah Padfoot yang masih setia di pangkuan Makayza.

"tapi ya Dad, aku seperti tidak asing dengan namanya" Makayza meng-garuk pipi nya yang tak gatal, mencoba berpikir dimana dia menemukan nama Sirius

"kau sudah membeli hadiah buat Harry?" tanya Remus, kentara sekali sedang mengalihkan pembicaraan.

"OHIYA!" pekik Makayza "aku harus beli apa untuk Harry? Hermione sudah memblikan Harry peralatan sapu terbang, aku tidak tahu Harry sedang butuh apa" lagi lagi gadis itu mengerang kesal di tempatnya.

"bagaimana dengan perkamen dan pena bulu?" tanya Remus, Makayza menggeleng

"aku mau nya hadiah yang berkesan" jawab gadis itu, Remus mengedikan bahu lalu menarik koran dari tangan anak gadisnya itu.

"Omong-omong, Dad." kata Makayza "Bellatrix Lestrange di penjara karena apa?" lanjutnya, Remus melirik sebentar dari korannya.

"dia mengutuk suami-istri Longbottom" balas Remus, Makayza melotot tak percaya

"Dad?.. yang benar saja.." katanya "haduh" gadis itu kembali mencak mencak, Padfoot menepuk-nepuk lengannya.

"kenapa si?" tanya Remus bingung

"aku.. aku berteman dengan Mattheo Lestrange, aku jad... "

Padfoot lagi lagi mengong-gong keras membuat Makayza terkejut untuk sekian kalinya.

"Kau berteman dengannya?!" Remus menatapnya tak percaya, Makayza menciut di tempat duduknya.

"Iya.. hanya berteman kok" sahut Makayza, Padfoot mengong-gong lagi, seolah tak setuju dengan ucapan Makayza.

"Kay, Daddy tak suka kau bertemannya dengannya. jauhi dia, kita tidak tahu apa yang sedang dia rencanakan" Makayza mendengus malas

"dad, dia hanya anak lelaki berusia 14 tahun! lagi pula kita hanya berteman" Makayza menatap Remus melas.

"tidak, kalau Daddy bilang tidak ya tidak. jangan membantah, kau tidak di besarkan untuk jadi anak pembangkang" Remus pergi meninggalkan Makayza masuk ke kamar di susul Padfoot yang memberenggut ke arah Makayza.

***

kini Makayza tengah berjalan jalan di salah satu kota Muggle, Padfoot terus mengekorinya. padahal Remus sudah melarang nya, namun Padfoot dengan brutal mengigit kaki Remus dan berlari ke luar pintu mengejar Makayza. gadis itu sendiri tidak keberatan ketika Padfoot ingin ikut, merasa seperti ada teman.

i'm (not) black ¦ refisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang