transfigurasi and postion

873 128 3
                                    

"look there!"
"where?"
"disebelah lelaki tinggi berambut merah dan gadis berambut hitam!"
"yang pakai kacamat?"
"kamu lihat mukanya ga?"
"apa kamu lihat lukanya?"

bisikan terus terdengar ketika, aku, Ron dan Harry berjalan ke kelas transfigurasi.

"jika saja sihir boleh digunakan di lorong, akan ku pastikan mulut mereka semua hilang!"

"ini masih pagi, Makayza" sahut Ron

"who cares?" tanyaku jengah, lalu kami memasuki kelas. aku kebagian duduk dengan salah satu anak Slytherin yang memiliki rambut pirang.

"aku Daphne Greengras, pureblood. kau?" dia memperkenalkan diri

"Makayza Latif, Pureblood" balasku, dia tersenyum lebar

"bukan kah kebanyakan Latif keturunan Ravenclaw? bagaimana bisa kau masuk Gryffindor?" tanya nya

"ayahku seorang Gryffindor" balasku, dia terlihat bingung

"bagaimana? maksud mu? kau tidak memakai nama belakang ayahmu?" tepat setelah Greengras bertanya, Prof.McGonaggal datang dengan wajah tegang nya

"Transfigurasi adalah pelajaran yang rumit dan berbahaya yang akan kau pelajari selamat di Hogwart" ucapnya sembari berjalan ke depan, dia menutup pintu dengan tongkat nya "bagi siapa pun yang mengacau akan di keluarkan tanpa di izinkan masuk lagi, kalian sudah di peringati"

setelahnya dia merubah sesuatu menjadi babi dan mengembalikannya pada bentuk semula. kami semua sangat berkesan tapi kami belum boleh untuk melakukannya, tapi nanti, kami akan. setelahnya dia membuat sebuah penjelesan panjang tentang Transfigurasi dan meminta kita untuk mencatatnya.

"kau tahu? itu tadi sangat keren!" ucap Daphne, aku tersenyum kecil

"hey Goyle! mau ku rubah jadi babi?" tanya nya, lalu seluruh anak Slytherin tertawa kencang karena ucapan Daphne.

"lebih baik dari gorila" sahutku dengan senyum geli yang masih terpampang

"hey Latif, mau ku rubah jadi masa depanku?" aku menoleh kepada lelaki berwajah lesu kemarin, well wajahnya sedikit lebih segar sekarang.

aku menatapnya datar lalu merapihkan perkamen ku "sampai jumpa di kelas ramuan, Daphne" ucapku, lalu aku pergi meninggalkan kelas bersama anak Gryffindor lainnya.

"kau terlihat akrab dengan para Slytherin" ucap Ron, aku hanya mengabaikan ucapannya dan berjalan cepat menuju kelas PTIH

selama kelas Pertahana Terhadap Ilmu Hitam, Prof.Quirell hanya membahas tentang turban nya yang ia dapatkan dari pangeran Afrika atas rasa terimakasih nya karena Prof.Quirell membantu mereka untuk mengalahkan Zombie, lalu Seamus yang bertanya bagaimana dia melawam para Zombie itu dan berakhir dengan cerita konyol nya temtang dia yang melawan Zombie dan Weasley Twins yang menyingkirkan bawang putih di ruangannya sehingga dia menambah lebih banyak lagi bawang di ruangan.

"apa pelajaran selanjutnya?" tanya Harry

"dua jam ramuan bersama Slytherin" jawab Ron "Snape kepala asrama Slytherin sangat memfavoritkan muridnya, bahkan kadang dia ah tidak, dia hanya memperhatikan Slytherin dan sangat membenci asrama lain terutama Gryffindor" lanjut Ron

"darimana kau tahu?" tanyaku

"my brother"

lalu aku mengambil segelas jus labu dan meminumnya

"kalung mu, berbentuk ular?" tanya Granger

"terus?" tanyaku

"kau seorang Gryffindor" sahut Harry, aku menatap mereka malas, memangnya kenapa kalau kalung ku berbentuk ular? tak lama beberapa burung hantu datang untuk mengirim surat, aku dan Harry mendapatkan surat.

i'm (not) black ¦ refisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang