11

558 101 5
                                    

Harry, Ron, Fred, George dan Makayza duduk di sudut ruang Gryffindor. Makayza masih sesegukan dengan si kembar yang terus menerus mengusap bahu nya guna menenangkan gadis itu.

Percy langsung masuk ke kamar setelah mengirim surat ke Mrs.Weasley.

"Ginny tahu sesuatu" ucap Harry,

"Harry, menurutmu apakah ada sedikit saja kemungkinan dia belum— kau tahu..." kata Ron, Makayza bangkit dari duduknya, menyeka air mata.

"ayo" katanya "kau ingin menyerahkan nyawa Ginny ditangan tolol Lockhart?" air mata masih menetes tetapi tatapan mata gadis itu mengeras.

"Lockhart?" tanya Si kembar

"iya, dia guru PTIH. pastilah para Profesor mengharapkan si bodoh itu, apa yang bisa dilakukan si bodoh itu?" balasnya berapi-api

Harry dan Ron ikut bangkit dari duduknya dan menatap yakin ke arah Makayza

"ayo, aku sangat siap" kata Ron. Makayza tersenyum samar. lalu ketiganya pergi meninggalkan asrama memanjat lukisan. tak ada satupun dari anak Gryffindor lainnya yang memberhentikan aksi mereka.

※◎○※◎○

"kita harus ke ruangan Lockhart terlebih dulu" kata Makayza, Keduanya menurut lalu berbelok menuju lorong tempat ruang Lockhart berada.

kegelapan sedang turun ketika mereka berjalan menuju kantor Lockhart. Kedengarannya sedang banyak kesibukan berlangsung di dalam. Mereka bisa mendengar bunyi bergesed, gedebak-gedebuk, dan langkah kaki bergegas.

Harry mengetuk pintu dan keadaan tiba tiba sunyi. Kemudian pintu terkuak sedikit sekali dan mereka melihat sebelah mata Lockhart mengintip.

"oh.. Mrs.Latif.. Mr.Potter.. Mr.Weasley"
katanya, menguak pintu sedikit lebih lebar.  "aku agak sedang sibuk, kalau kalian bisa cepat"

Makayza mendorong pintu secara brutal sehingga Lockhart terjembab dari tempatnya berdiri, dia melihat beberapa koper Lockhart yang sudah rapih dan lukisan lukisan yang sudah menghilang.

"lihat! dia mau kabur" katanya sembari menunjuk koper Lockhart

"aku tak pergi! panggilan penting.. tak bisa di hindari.. harus pergi.." katanya tergagap

"Bagaiamana dengan adik saya?!" kata Ron geram

"Yah, soal itu— sayang sekali" kata Lockhart menghindari tatapan mereka "tak ada yang lebih menyesal dariku."

"tapi anda guru pertahanan terhadap ilmi hitam!" Harry tak kalah geram "anda tidak bisa pergi gitu saja, ketika ilmu hitam sedang berlangsung disini"

"oh, jadi dugaanku benar, apa apa yang kau tulis dibuku tidaklah benar" Makayza berjalan ke hadapan Lockhart.
Lockhart menatapnya kaget "oh, maaf sekali anak-anak, tetapi aku harus memantrai kalian.." lockhart mengangkat tongkatnya

"EXPELIAMURS!" ucap Makayza, dan tongkat Lockhart kini berada di tangannya. ketiga nya menodong Lockhart dengan tongkat mereka

"ikut kami!" desis Makayza, dan Lockhart menurut dengan tampang gemetar..

sebelum pergi, Makayza berjalan ke arah jendela dan melempar jauh jauh tongkat Lockhart

※◎○※◎○

ketika sampai di Toilet Perempuan. Mereka menyuruh Lockhart masuk terlebih dahulu. ketiganya senang melihat Lockhart gemetar. Myrtle Merana sedang duduk di atas tangki air di bilik paling ujung

"oh, kau" katanya ketika melihat si bocah Gryffindor "kau mau apa kali ini?"

"mau tanya padamu bagaiman kau meninggal," kata Harry. Seluruh penampilan Myrtle langsung berubah. seakan dia amat tersanjung di tanyai seperti itu.

i'm (not) black ¦ refisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang