colin membeku

584 104 2
                                    

Oktober tiba menyebar hawa dingin dan lembap di halaman dan kedalam kastil. Madam Promfey marton rumah sakit, disibukkan oleh wabah flu yang menyerang para murid dan staff. ramuan merica mujarab nya manjur sekali, meskipun yang meminumnya jadi mengeluarkan asap dari telinga selama beberapa jam sesudahnya.

ketika Makayza melangkah hati hati di sepanjang koridor kosong, dilihatnya ada yang tampaknya sedang banyak pikiran seperti dirinya. Nick si kepala-nyaris-putus, hantu menara Gryffindor, sedang menatap murung keluar jendela, bergumam lirih.

".... tidak memenui persyaratan.... kurang satu senti, seandainya itu.... "

"hai Nick" sapa Makayza

"halo, halo" kata Nick si kepala-nyaris-putus, terkejut dan menoleh. Dia memakai topi bulu indah di atas rambutnya yang ikal panjang, dan runik dengan kerah rimpel, yang menyembunyikan fakta bahwa lehernya nyaris terpotong total.
Dia sepucat asap, dan Makayza bisa lihat menembusnya langit yang gelap dan hujan lebat di luar sana.

"kelihatannya kau sedang punya masalah, Latif, " kata Nick seraya melipat sehelai surat transparan dan menyelipkannya ke dalam saku ketatnya.

"kau juga" sahut Makayza

"ah," Nick si kepala-nyaris-putus melambaikan tangannya yang indah. "masalah yang kecil... bukannya aku ingin sekali ikut... kupikir aku mengajukan permohonan, tetapi rupanya aku 'tidak memenuhi persyaratan'." walaupun nada bicaranya ringan, wajahnya menyiratkan kekecewaan besar

"tapi kau akan berpendapat, " katanya mendadak, menarik keluar lagi suratnya dari dalam sakunya, "bahwa dihantam empat puluh lima kali di leher dengan kapak tumpul akan membuatmu memenuhi syarat untuk ikut perburuan Tanpa-Kepala kan?"

"Oh- ya" kata Makayza, yang tahu ia berharap dikatakan ya.

"maksudku, tak ada yang lebih berharap dari aku sendiri bahwa pemenggalan itu berlangsung cepat dan mulus, dan kepalaku putus total. Maksudku, aku jadi tak perlu lama menderita sakit dan di olok olok terus. meskipun demikian... " Nick si kepala-nyaris-putus mengibaskan suratnya hingga terbuka dan membacanya dengan berang,

"kami hanya dapat menerima pemburu yang kepalanya sudah terpisah dari tubuhnya. anda tentu memahami bahwa kalau keadaan tidak begitu, para anggota tidak akan bisa berpartisipasi dalam kegiatan pemburuan seperti lempar kepala dari punggung kuda dan polo kepala. Karena itu dengan amat menyesal, saya harus menginformasi kepada anda bahwa anda tidak memenuhi persyaratan kami. dengan segala hormat, Sir Patrick Delaney Podmore" Nick si kepala-nyaris-putus menarik napas dalam dalam beberapa kali dan kemudian berkata, dengan suara yang lebih tenang "jadi- apa yang menyusahkanmu? ada yang bisa kubantu?"

Makayza menoleh dan mengeleng pelan "tidak ada, hanya sedikit, kau tahu? merindukan ayahku" jawabnya lemas,

"oh, kau bisa mengirimnya surat" sahut Nick

"ya, sudah. tapi dia tidak membalas suratku" wajah Makayza makin tertekuk, Nick menatapnya kasihan

"mungkin dia masih sibuk bekerja, kau tahu, seorang ayah... bekerja keras untuk menghidupi dirinya dan putrinya yang sangat ia bangakan" Nick menatapnya dengan senyum tulus, Makayza tergelak sendiri

"aku baru saja menyelesaikan detensi karena sudah mematahkan hidung Malfoy, apakah itu patut di bangakan?" Nick menatapnya terkejut

"Wow, benarkah? itu sangat keren" sahut nya dengan wajah yang sangat terkejut.

keduanya kembali berjalan menuju asrama Gryffindor, tetapi langkahnya terhenti ketika disana, diatas lantai, Colin Creevey terbujur kaku dengan tangannya yang memegang erat kamera.

keduanya mendekati tubuh Colin yang sepertinya-membeku- wajahnya menampakan ketakutan yang sangat terlihat jelas.

"ASTAGA! ADA APA INI? Mrs.Latif?" Prof.McGonall menatapnya, meminta penjelasan, Makayza sendiri mengeleng tak tahu. lalu atensi gadis itu terpaku pada gerombolan laba laba kecil yang berjalan keluar jendela.

"pasti dia pelakunya! dia dan Potter yang membuka ruang rahasia itu" Makayza yang mendengar itu langsung terkejut, tubuhnya hampir saja terjungkal keluar jendela kalau Prof. Snape tidak menahan lengannya.

"kau menuduhku?" Makayza bertanya galak, menoleh ke arah pria tua, Mr.Flich

"kau sudah membekukan Mrs.Norris dan kau sekarang membekukannya! aku tahu kau dan Mr.Potter tidak menyukainya karena dia pengemar berat si anak yang memiliki luka di dahinya" Mr.flich menyahut dengan emosi yang menggebu, begitu pula Makayza yang mendesis di tempatnya, hendak berjalan mendekat tetapi Prof.Snape menahan jubahnya

"aku hanya kurang menyukainya! lagi pula aku tidak tahu dimana letak ruang rahasia itu berada, berhenti menuduh ku dan jaga ucapanmu tentang sahabatku! atau aku akan- "

"Mrs.Latif, tenanglah" Prof. Snape menariknya menjauh, teriakan Mr.Flich dan Makayza mengundang banyak murid dan staff berdatangan.

"kau!" Mr.Flich menunjuk Makayza "kau sama gilanya dengan Black yang lainnya, kau sama gilanya dengan ayahmu yang berandalan itu, dan kau sama gilanya dengan semuah keluarga mu yang sangat menghormati dan menyembah YOU-KNOW-WHO" Mr.Flich berucap menggebu, membuat semua orang diam di tempat, begitupula Makayza yang terkejut.

gadis itu maju melangkah, mendekat ke arah Mr.Flich yang jauh lebih tinggi darinya

"Black?" tanya nya "AKU BUKAN BAGIAN DARI KELUARGA BLACK! aKU LATIF! MAKAYZA LATIF DAN AYAHKU ADALAH REMUS LUPIN!" Makayza berteriak marah,

"oh astaga, Mrs.Latif kau harus tenang" Prof.McGonall menariknya menjauh "dan kau Mr.Flich tutup mulutmu!"

Percy yang entah datang dari mana langsung menarik Makayza, Makayza sendiri memberontak, gadis itu tak tahan ingin mencakar wajah Flich

"i'm NOT BLACK!" desis nya "dasar kau squib gila!"

"Mrs.Latif" Prof.Dumbledore yang datang entah dari mana, menegurnya dengan suara tegas.

"Apa?! aku hanya membela diriku! dia mengatakan ayahku seorang berandalan dan aku balik mengatai nya! itu impas"

"Mr.Weasley kau seorang Prefek? bisa bawa Makayza kembali keasrama?" Percy menganggu patuh, tangan besarnya segera menarik Makayza menjauhi kerumunan

****

Makayza terduduk di ruang rekreasi dengan beberapa anak mengelilinginya

"ada apa Kay? ceritakan pada kami" Fred duduk di sebelahnya, Makayza sendiri masih mengerutu

"Flich sialan, dia menuduh ku yang tidak tidak, dia bilang aku yang telah membuka ruang rahasia itu. padahal setelah nonton Quidditch dan mengantarkan Harry ke rumah sakit sayap, aku langsung menuju asrama" dia masih mendesis marah "lalu aku bertemu Nick si kepala-nyaris-putus dan kami berbincang tentang dia yang ingin mengikuti suatu perkumpulan kepala putus" Fred yang duduk di sebelahnya segera menenangkan gadis itu

"itu tuduan tidak beralasan" sahut Seamus dan diangguki yang lainnya.

lalu semua murid kembali ke kamar masing masing karena Percy mengusirnya.



Terima kasih sudah membaca.
Jangan lupa tinggalkan jejak seperti memberi Vote atau Komentar, jangan lupa share ceritaku ya agar yang lain bisa ikut baca.

mohon maaf atas kesalahan pengetikan atau EYD.

Line : halahbau. (gunakan titik)

i'm (not) black ¦ refisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang