Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ya, Wina adalah mantan Haris. Sepupu Chandra.
Sudah sekitar 1 tahun mereka putus. Haris adalah tipe cowok yang sangat dingin dan sangat cuek. Hubungan mereka hanya bertahan 5 bulan saja. Sebenarnya Wina sangat mencintai Haris, bahkan sampai sekarang ia masih memendam perasaan pada Haris. Tapi mengingat sikap Haris yang sangat dingin, dia jauh dari kata romantis.
Wina memutuskan untuk menyerah dengan hubungannya. Ia merasa lelah berjuang sendirian. Sementara Haris, ia memang mencintai Wina tapi ia memang bukan sosok cowok yang bisa memanjakan cewek, dia benar-benar menjalani hubungan seadanya saja membuat Wina berfikiran kalau Haris tidak mencintainya.
Haris sering kali merasa risih saat dimintai menemani Wina pergi, entah itu shopping atau hal lain. Wina anak yang manja dan penuh kasih sayang, sedangkan Haris cuek dan dingin. Sering kali Wina menuntut supaya Haris merubah sikapnya, tapi tetap saja tidak berhasil.
Setelah putus dengan Haris, Wina memutuskan untuk meneruskan kuliahnya di luar negeri. Ini pertama kalinya Wina pulang ke Indonesia setelah 1 tahun perpisahan mereka.
”Haris tungguin gue”
”mau apa lagi sih Win? Kalo lu balik ke indo cuma buat ngejar gue kaya gini mending lu gausa balik!!” bentak Haris
”seenggaknya.. gue cuma kangen sama lo.. apa gue salah??”
”ya, salah banget!”
Haris mempercepat langkahnya. Tetapi Wina masih tetap mengikutinya. Ia mencoba meraih tangan Haris, tapi Ia langsung menepisnya.
”GAUSAH NGIKUTIN GUE!!” bentak Haris
Wina jatuh terduduk dilantai sambil meneteskan air mata mendengar bentakan dari Haris. Baru kali ini Haris benar benar marah kepadanya. Dulu, sekesal apapun Haris dia tidak pernah sampai membentak seperti ini.
Haris tidak menanggapinya. Ia berlalu begitu saja meninggalkan Wina.
Alex lari sekencang mungkin, mencari keberadaan Haris tapi ia masih belum menemukannya. Saat melihat ke arah kanan, ia melihat Wina sedang terduduk dilantai sambil menungkup wajahnya dengan kedua tangan. Tanpa fikir panjang Alex langsung menghampirinya
”Win, hey lo kenapa?” tanya Alex panik.
”hiks.. hiks.. Lex, gue salah ya? Hiks.. gue.. cuma.. hiks..”
”udah udah nanti aja ngomongnya. Bangun dulu yuk, kita cari tempat duduk dulu”
Wina hanya bisa menganggukkan kepalanya dan beranjak berdiri dibantu oleh Alex. Setelah menemukan tempat duduk, mereka berdua duduk disebuah bangku didepan toko.
