33

54 6 0
                                    

Yaya shock mendengar kabar bahwa kekasihnya ternyata kecelakaan. Dengan tangan yang gemetar, ia memasukkan ponselnya kedalam tas lalu berlari keluar rumahnya. Ia hanya mengenakan hoodie berwarna putih, celana jeans navy dan topi berwarna pink.

Segera ia mengendarai motor scoopy kesayangannya menuju ke rumah sakit.

Sesampainya disana ia langsung mencari tau dimana kekasihnya itu berada. Segera ia bergegas untuk menemuinya.

Sesaat setelah pintu lift terbuka, ia di kejutkan oleh seseorang yang baru saja memasuki kamar tempat Haris dirawat. Ia mengernyitkan keningnya. Perasaan apa ini? Rasanya ia ingin marah saat itu juga, tapi ia mencoba menahannya sekuat tenaga.

Ia memutuskan untuk mengawasinya dari luar.

Terlihat dari balik jendela, Wina duduk di kursi samping tempat tidur. Yaya setengah meremas buket bunga yang ia genggam. Ia teramat tak suka dengan pemandangan yang ada di hadahapannya saat ini.

Wina meraih tangan Haris yang sedang terlelap dalam mimpinya. Ia mengelus lembut punggung tangannya.

"Kamu kenapa bisa sampe kaya gini sih.. cepet sembuh yaa.." Ucapnya sambil tersenyum. Perlahan Haris pun membuka matanya, ia sangat kaget melihat Wina yang berada di sampingnya. Sontak ia langsung melepaskan tangannya dari genggaman tangan Wina.

"Ngapain lo disini?" Tanya Haris dengan tatapan amat sangat tak suka.

"Kok kamu gitu sih sama aku? Aku tuh khawatir tau gak waktu tau kabar kamu kaya gini." Jawab Wina dengan wajah tak bersalah.

Belum sempat Haris menjawab, tiba-tiba Yaya masuk dengan membawa buket bunga dan buah-buahan di tangannya.

Dengan tenang ia mendekat pada kekasihnya itu, lalu meletakkan barang bawaannya di atas meja.

Ia tersenyum manis kepada Haris yang sedari tadi hanya memandanginya saja.

Yaya langsung memeluk Haris dengan erat. Haris pun tak mungkin menolaknya, ia menerima pelukan itu dengan senang hati.

"Sayang, kamu gapapa kan?" Ia bertanya dengan keadaan mereka yang masih berpelukan. Haris mengangguk sambil tersenyum. "Ngga kok, aku baik-baik aja cuman lecet dikit." Haris pun mengelus lembut rambut panjang kekasihnya itu lalu mencium keningnya.

Wina pun geram melihat adegan tersebut. Ia mengepalkan tangannya. Lalu berdiri dan pergi meninggalkan ruangan tersebut tanpa pamit.

Setelah Wina pergi, Yaya cepat-cepat melepaskan pelukannya. Ia menundukkan kepalanya tak berani untuk menatap mata Haris.

Ia hanya duduk di samping kekasihnya sambil memainkan gantungan tas selempang yang ia kenakan. Bingung, harus memulai semuanya dari mana.

Haris pun hanya terdiam.

"Aku minta maaf.." Ucap Yaya pelan. "Gara-gara aku kamu jadi kaya gini, maafin aku.." Lanjutnya. Tanpa sadar ia pun menangis.

"Aku udah denger semuanya dari Chandra, tapi aku tetep kecewa sama kamu." Jawab Haris. Tangisan Yaya semakin terdengar. "Aku sadar aku salah udah nyembunyiin ini semua dari kamu, aku cuman gak mau kamu salah faham." Yaya menutup wajahnya dengan kedua tangannya mencoba untuk menghentikan air matanya yang semakin deras.

"Maafin aku..." 

Haris menarik nafas panjang. Ia tak bisa melihat kekasihnya terus menangis seperti itu.

Ia menarik tubuh mungil Yaya kedalam dekapannya, mencoba untuk menenangkan.

"Udah jangan nangis terus, nanti cantiknya ilang loh." Goda Haris sambil menatap wajah kekasihnya itu. Yaya pun dibuat salah tingkah olehnya.

Cold But Sweet || Hwang Hyunjin - Hwang YejiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang