44

38 6 6
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Wina melemparkan ponselnya ke sembarang arah, layarnya sedikit retak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Wina melemparkan ponselnya ke sembarang arah, layarnya sedikit retak.

Ia berjongkok seraya memegangi kepalanya.

"Kenapa lo jahat banget Ris, kenapaaaa?????" Teriaknya. Air matanya pun perlahan turun membasahi pipinya.

Ia menangis tersedu-sedu di dalam kamarnya.

Rumahnya sudah ramai oleh sanak saudaranya yang sedang membantu persiapan acara tunangannya hari ini.

Chandra pun sudah berada di ruang tamu. Ia sedang memantau orang-orang yang memasangkan dekorasi backdrop dan bunga.

Jesika sedang berada di ruang keluarga menemani Rima yang sedang menyusun kue ke dalam piring.

"Kak, Wina dimana?" Tanya Hanna yang baru saja sampai disana.

"Di kamarnya mungkin? Gak tau kakak juga belum liat dia dari tadi." Jawab Chandra seraya melirik kesana kemari. Hanna hanya mengangguk saja lalu ia pergi menuju kamar Wina.

Tok tok tok !

"Win.. kamu di dalem?" Tanya Hanna. Tapi ia tak juga mendapat jawaban.

Cklek

Ternyata pintunya tidak di kunci. Hanna melihat Wina yang sedang duduk di lantai memeluk lututnya. Rambutnya berantakan menutupi seluruh wajahnya. Ia sangat terkejut melihat saudaranya yang berpenampilan seperti itu. Hanna cepat-cepat masuk menghampirinya.

"Win, lo kenapa?" Tanyanya panik.

Wina masih saja terisak. Ia bahkan tak tahu harus menjawab apa.

"Bangun yuk, duduknya jangan disitu dingin."

Hanna pun memapah Wina untuk duduk di atas tempat tidurnya. Wina masih saja bergeming. Hanna sangat bingung, bukankah seharusnya hari ini Wina sangat bahagia?

"Win, lo kenapa si? Ada masalah? Sini cerita sama gue.." Sahut Hanna. Wina menoleh padanya dan tersenyum simpul.

"Ngga kak Han, gue cuman sedih aja. Sampe saat ini gue masih belum bisa cinta sama Jendra." Jelasnya.

Cold But Sweet || Hwang Hyunjin - Hwang YejiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang