"Beneran mau makan disini?" Tanya Haris sedikit bingung.
"Iya bener. Kata Cheryl disini sotonya enak yaang.. tapi aku juga belum pernah nyoba sih, makanya ini penasaran banget.." Sahut Yaya seraya duduk di kursi kosong dan di ikuti oleh Haris.
Haris berfikir Yaya akan meminta mengajaknya untuk makan di restoran mahal, karena penampilan mereka berdua yang sudah sangat rapi sepulang dari acara tunangan Wina. Tapi ternyata tidak. Yaya tetaplah wanita yang sangat sederhana. Ia tak memikirkan gengsi. Tanpa sadar Haris tersenyum memikirkannya.
"Senyumin siapa?" Tanya Yaya seraya mencari-cari siapa saja yang ada di hadapan pandangan kekasihnya itu.
"Eh nggak kok, aku lagi mikirin kamu makanya senyum hehe."
"Ngapain mikirin aku? Kan aku ada disini? Hayoo jangan bohong kamu liat siapa tadi?"
"Beneran sayaang aku gak bohong. Kamu liat sendiri kan disini gak ada orang yang aku kenal. Aku ngerasa beruntung banget bisa jadi pacar kamu." Sahut Haris seraya menggenggam tangan Yaya.
"Tiba-tiba gitu.. aneh banget kamu kenapa sih yang?" Yaya malah heran dengan sikap Haris yang seperti itu.
"Ngga tiba-tiba yang, setiap saat juga aku bersyukur banget punya kamu.. love you.." Sahut Haris dengan senyuman manisnya.
Yaya menatap wajah kekasihnya itu seraya tersenyum malu-malu, lalu ia mengangguk kecil. "Love you too Haris.." Ucapnya.
Tak lama setelah itu, makanan pesanan mereka pun datang.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
2 minggu kemudian..
Yaya dan Cheryl sedang berada di sebuah toko kue. Sangat banyak sekali kue-kue cantik yang berjejer di etalase. Ia pun kebingungan harus memilih yang mana.
"Ih bagus semua Ya.." Sahut Cheryl.
"Iya gue juga bingung nih, tapi ini lucu gak sih?" Sahut Yaya seraya menunjuk salah satu kue.
