❤️743 likes
Maudyqia End of usia belasan. Harapanku sederhana, everyone happy. All.
.
.
."I wonder if you're looking up at the sky right now."
Berdiri didekat jendela, ia menikmati langit malam berkilauan. Sembari itu mengenang saat-saat melihat kembang api bersama. Berada dalam jarak pandang, kadang spontan saling lihat di detik berbeda. Momen ulang tahun ke-17, 17 petasan, senyum itu. — Di tiap pergantian tahun dan usianya, setidaknya ada satu kali, pria itu tersenyum padanya.
Kecuali dua tahun terakhir.
"Ketika gua bilang everyone happy, itu termasuk lu juga Ri."
"My other wish, lu pulang. They miss a good boy who care about their kids... Me too."
\
\6 years later . . .
Kira-kira dua jam terlewat. Seorang gadis sibuk berkutat dengan notebook, begitu fokus seolah tak terganggu sekitar — terutama pria yang terus mengoceh random di hadapannya.
Posisi di Orlindo kafe, tidak terlalu ramai, tapi eksistensi pria ini cukup menarik perhatian pelanggan lain. Jadi ada saja bisik-bisik memuja. Dia memang tampan sih, tapi berhubung si gadis banyak melihatnya konyol dan cerewet, pesona-nya jadi teralihkan.
"Propose nanti kamu pake outfit begini doang Dy?"
"Bang Bian sendiri? Mau lamaran malah cuma ngoceh doang disini dari tadi. Gaada lagi yang perlu disiapin?" balas Maudy tanpa alihkan pandangan. Lalu menjawab sendiri, "Of course not. Esensi surprise nya aja udah gaada."
"Aduh sayangku, ngambek nih ceritanya?"
Tidak Maudy gubris, bukan kesal, tapi memang sedang fokus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Walking Towards Me [COMPLETED]
Novela Juvenil"Gausah, ketahuan pacar lu berabe nanti" "Gajadi, ketahuan pacar gua berabe nanti" ------------------------------------------ Well, mereka sebenarnya tidak cocok satu sama lain sebagai manusia saling ramah. Hanya kebetulan terikat situasi dimana sul...