Hinata menatap ke arah cermin, wajah cantik ratu sangat terlihat mempesona, hari ini hinata menetapkan bahwa ia harus membantu ratu untuk mendapatkan hak serta cintanya, jika sasuke sudah mendeklarasikan bagaimana perasaannya mulai berubah maka hinata akan membantu sebisa mungkin untuk menyatukan perasaan itu, ya hinata harus, terlebih hinata juga memiliki misi untuk membalas dendam pada sakura, wanita jalang itu memang harus diberi pelajaran.
Dengan anggun hinata masuk ke salah satu ruangan yang tersembunyi di belakang perpustakaan, langkahnya tegas dan kokoh, memilih duduk di sebuah kursi ala kerajaan yang sudah di siapkan disana, dengan tajam hinata menatap lawannya yang terkulai dengan kaki dan tangan yang sudah di rantai.
"Maaf jika menggunakan kekerasan, tapi apa hukuman yang pantas untuk bedebah sepertimu?....-".
Mata hinata tak lepas dari orang itu,
....-sai?".
Yang dipanggil hanya menghembuskan nafas pelan,
"ratu, kau tau kau sedang berhadapan dengan siapa?".
Sedikit sudut bibir hinata terangkat, "entahlah, siapa kau, jenderal perang?, Sepupu raja?....-".
Hinata terkikik geli, "...-ahhhh, ya aku ingat, kekasih gelap permaisuri?".
"Kau?...., Darimana kau tau?".
"Tidak penting, yang terpenting kenapa kau mengkhianati raja?".
Seringai itu muncul begitu saja di bibir pucatnya, dengan berani menatap ratu, lalu berucap, "ini hanya soal keuntungan, permaisuri ingin menguasai kerajaan ini dan dia perlu bayi untuk mendapatkan keinginannya, dan aku?....-
Sai membuang nafas, "-....aku juga perlu bayi itu untuk mendapatkan kekuasaan".
Hinata menampilkan senyum menawannya, "keserakahanmu adalah hal menjijikan yang kutau....-".
Dengan anggun hinata berdiri dan berjalan ke arah pintu keluar, "-....ahh, dengan sangat menyesal penjara ini ku hadiahkan atas ke beranianmu, jenderal perang".
Tak berapa lama hanya terdengar suara pintu yang ditutup dan sai hanya bisa termenung melihat dirinya di rantai dan harus terkurung di tempat menjijikan ini.
~~~
Hinata tersenyum sumringah, satu musuh telah ia singkirkan sekarang tinggal sakura, akan ia beri pelajaran pada si jalang menjijikan itu.
Sakura terbangun dengan keringat di sekujur tubuhnya, itu bukan apa-apa, namun sebuah kejutan saat ia melihat ratu duduk bersimpuh sambil memperhatikannya.
"Kau, apa yang kau lakukan disini?".
Senyum hinata semakin merekah, melihat ketakutan yang terpancar dari mata sakura sungguh membuatnya sangat terhibur.
"Hanya memastikan".
Raut wajah sakura mendadak kaku, "apa?, Apa yang ingin kau pastikan?".
Tanpa menjawab hinata hanya menatap tajam perut sakura, hal itu disadari oleh sakura hingga ia reflek memegang perutnya.
"Bayi itu....-". Dengan senyum mengerikan hinata memperlihatkan sebuah botol kecil pada sakura.
"-....sayang sekali ia tak bisa melihat dunia ini".
Mendengar hal itu membuat sakura marah, "beraninya kau, kenapa kau melakukan ini padaku hah?".
Seringai hinata mengembang,. "tenanglah, aku punya obat penawarnya, sebelum terlambat aku ingin kau membuat pengakuan".

KAMU SEDANG MEMBACA
Uchiha Queen (Tamat)
Fiksi Sejarah"cambuk dia 100 kali".... "dia ratu yang sangat kejam".... "aku tidak akan pernah mencintaimu, meskipun kau berstatus sebagai ratuku"...... "dicintai atau tidak tubuh dan jiwamu tetaplah milikku"....