Hinata membuka perlahan matanya, apa ia sudah kembali?, Suasana disini tidak terlalu asing, ia berada di kamarnya yang ia tinggalkan beberapa bulan ini, tapi semuanya masih terasa sama, ia seperti baru saja terbangun dari mimpi, apa mungkin waktu yang ia habiskan di dunia kerajaan itu hanya semalam di dunia nya saat ini?.
Mata hinata perlahan mengarah pada novel kesayangannya yang anehnya buku itu terbuka tepat di halaman 99 yang berarti tinggal satu halaman lagi berarti itu adalah akhir ceritanya, tidak ia belum siap melihat akhir ceritanya, bagaimana keadaan ratu?, Apa ia baik" saja?.
~~~
"Maaf yang mulia, ratu tengah sekarat dan hamba tidak yakin apakah ratu bisa bertahan".
Tabib berkata sambil menunduk di hadapan raja, raja yang dikenal dengan sifatnya yang dingin kini terlihat sangat rapuh, apa kini raja benar" mencintai ratu?.
"Aku tidak mau tau tabib, berikan apapun yang bisa menyembuhkan ratu, jika perlu panggil seluruh tabib yang ada".
Sang tabib hanya bisa mengangguk patuh sambil memberikan waktu kepada raja untuk menemani ratu yang sedang sekarat.
Perlahan tangan raja menyentuh tangan ratu yang dingin, ia tersenyum kaku, "apa kau marah padaku?, Apa kau ingin membalasku?, Jika iya bangunlah, bangun dan katakan padaku bahwa kau sangat membenciku".
"Aku bodoh dan menyia-nyiakanmu, hukum aku tapi jangan meninggalkanku seperti ini".
Tak ada respond apapun, ratu tetap terbaring lemah di tempat tidurnya, hal itu membuat sasuke semakin merasa bersalah, selama ini ia belum sempat membahagiakan ratunya, apa kami sama mau memberinya kesempatan?.
Tanpa sengaja sasuke melihat sebuah anak panah yang terpajang rapi di dinding, ia mengernyit, sepertinya ia pernah melihat anak panah itu.
Perlahan sasuke bangun dan mengambil anak panah itu, saat ia memegangnya rupanya anak panah itu berisi ukiran nama U.S apa ini adalah anak panahnya dulu?.
Deg....
Sasuke ingat, ya ia mengingatnya sekarang .....
~~~
Saat itu gadis kecil menangis kala melihat seekor harimau mendekat, tangisannya membuat seorang pangeran kecil terganggu dan tanpa pikir panjang melesatkan anak panahnya yang langsung mengenai jantung harimau itu.
Pangeran itu mendekat, "kau baik-baik saja sekarang, sudah jangan menangis aku tidak suka gadis cengeng sepertimu".
Seketika gadis kecil itu berhenti menangis dan menatap sang pangeran kecil yang nampak sangat berwibawa didepannya.
"K-kau yang menolongku?".
"Hn, kenapa kau bisa berada di hutan?"
"Ak-aku kehilangan rombonganku".
Sasuke sekali lagi melihat pakaian gadis itu, dilihat dari pakaiannya sepertinya gadis itu adalah putri kerajaan.
"Kau seorang putri?".
Gadis kecil itu mengangguk, "i-iya".
"Seharusnya kau tidak bodoh sampai kehilangan rombonganmu dan lagi kau harus bisa melindungi dirimu sendiri".
Putri kecil itu meremas bajunya, ia selalu dimanjakan oleh ayahnya, mana pernah ayahnya memarahinya seperti ini, rasanya ia ingin menangis saat itu juga.
Melihat wajah putri itu yang memerah dan menahan tangis membuah sasuke menghela nafas, "sebentar lagi mereka pasti akan menjemputmu, kalau begitu aku akan pergi dulu".

KAMU SEDANG MEMBACA
Uchiha Queen (Tamat)
Ficción histórica"cambuk dia 100 kali".... "dia ratu yang sangat kejam".... "aku tidak akan pernah mencintaimu, meskipun kau berstatus sebagai ratuku"...... "dicintai atau tidak tubuh dan jiwamu tetaplah milikku"....