Episode 1

471 70 11
                                    

Warning typo bertebaran 👀👀











Seoul City

"Ohh, Hana?? Belum tidur lagi??" Wanita muda itu melihat balitanya yang masih belum memejamkan mata dan sedang terpaku menatap sebuah buku di tangannya

"Mama, mau ini...." Unjuknya pada sang ibu.

"Ohh buku cerita, mau ibu bacakan untukmu??"

Sang anak mengangguk dengan semangat.

"Sang Penyihir...., Darimana kau mendapatkan buku ini?? Seingat mama tidak pernah melihat buku ini di rumah" ibunya berpikir keras, buku yang ia pegang lumayan tebal dan setiap lembaran halamannya juga mulai menguning. Sebuah buku tua tapi entah darimana asalnya.

"Mama...ayoo baca" desak sang anak

"Baiklah, tapi janji setelah mama membaca cerita ini, kau harus segera tidur."

Sang Penyihir

Pernah mendengar tentang tiga elemen kehidupan di muka bumi ini?? Tuhan menciptakan alam semesta beserta isinya dengan beragam bentuk  makhluk hidup. Elemen kehidupan meliputi daratan, air dan udara.

Ketiga elemen itu Tuhan anugerahkan pada satu planet yang istimewa bernama Bumi dan menjadi tempat tinggal bagi makhluk hidup yang bernyawa.

Lalu, pernah mendengar jika selain menciptakan manusia, Tuhan juga menciptakan makhluk halus yang berwujud tak kasat mata, berbaur dengan angin dan tak bernyawa. Yaps tentu saja, Jin dan sejenisnya termasuk dalam kategori makhluk halus yang mempunyai elemen kehidupan berbeda dengan manusia.

Mereka berada di suatu alam yang sangat jauh dari kehidupan manusia, bahkan peradabannya berkembang lebih pesat, sampai melebihi jumlah manusia di muka bumi.

Mereka yang disebut sebagai kaum penyihir, bukan sejenis syaitan golongan hitam yang suka usil mengganggu manusia, tapi mereka berbeda. Mereka punya elemen kehidupan sendiri, berkembang biak layaknya manusia, mempunyai peradaban yang tak kalah dari bumi. Wujud mereka juga sama dengan manusia, hanya saja yang membedakan kaum penyihir tentunya memiliki kemampuan supranatural.

Kisah ini akan dimulai dengan sebuah catatan sejarah tentang bangsa penyihir.

"Tuanku, persiapan telah matang" ucap seorang pria yang memakai jubah hitam sampai menutupi setengah wajahnya dan hanya terlihat pucuk hidungnya saja.

"Baguslah....aku tidak sabar menantikan kelahiran putriku" ujar pria lainnya yang memakai mahkota khusus di atas kepalanya.

Selang beberapa menit kemudian, suara terompet yang begitu kuat bergema dari atas sebuah tower. Pria yang memakai mahkota khusus itu tampak tersenyum lebar dengan mata yang berkaca-kaca.

"Putriku telah lahir .... Aku harus segera kesana" ujarnya berjalan cepat menuju ke sebuah kamar.

Dia mendobrak pintu kamar dengan tergesa-gesa, tak sabar melihat buah hatinya yang baru saja lahir.

Tiga bayi mungil yang sedang berbaring di kasur, menjadi pemandangan pertama yang ia lihat.

"Sayang, anak kita telah lahir. Mereka berjenis kelamin perempuan dan memiliki tubuh yang sehat" ujar seorang wanita yang berparas cantik meski wajahnya sedikit memucat.

"Mereka cantik seperti dirimu, sayang"

"Berikan mereka sebuah nama yang indah, suamiku"

"Bagaimana dengan nama Aileen, Chrysant dan Hermione"

"Itu juga sudah lebih baik"

The Witch (Sang Penyihir) (The End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang