Episode 22

107 34 3
                                    

Warning typo bertebaran 👀👀👀














Dinasti Joseon.

Kejadian kemarin malam, setelah Raja Agung Sejong memanggil ibu selir Agung Sin menghadap ke balai istana.

"Yang Mulia, aku berkata sejujurnya. Kematian pangeran Mahkota Yeongpung (Jungkook) tidak ada berkaitan dengan diriku. Aku jelas menjadi korban fitnah dalam hal ini, dan pangeran Yeong Eung (Park Jimin) tidak punya bukti yang membenarkan jika aku menjadi pelakunya" Ucap Ibu Selir Agung Sin memainkan karakter lain dalam dirinya, memasang tampang tanpa rasa bersalah (cukup santai meski degup jantungnya tak beraturan) ia memandang sinis ke arah Pangeran Yeong Eung.

"Dasar licik!!" Sahut Pangeran Yeong Eung (Park Jimin) merasa geram

"Yang Mulia, meski aku hanyalah seorang selir dan bukan ibu kandung bagi para pangeran mahkota dari ibu Selir Agung Hye dan ratu Soheon, tapi mereka semua telah aku anggap seperti anak sendiri, aku menyayangi ke- semua pangeran mahkota tanpa terkecuali. Aku sangat tersinggung akan tuduhan ini, Yang Mulia" ibu Selir Agung Sin memasang wajah melas bahkan ia bisa mengeluarkan air matanya seolah paling tersiksa

"Itu tidak benar, dia hanya membuat pembelaan palsu" Ucap Pangeran Yeong Eung, sampai berdiri dari tempat duduknya tetapi segera ditahan oleh uluran tangan Raja Agung Sejong dari tahtanya

"Jaga sopan santunmu, Yeong Eung!! Bagaimanapun dia adalah seorang ibu. Dan lagipula yang dia katakan itu masuk akal, kau tidak punya bukti yang kuat"

"Yang Mulia, aku melihat sendiri dengan mata kepalaku ia memegang pisah penuh darah di tangannya setelah menusuk leher adikku. Jika perlu sebuah bukti, perintahkan prajurit untuk menggeledah ruangannya. Sekarang juga!!" Ucap Pangeran Yeong Eung dengan tegas

Raja Agung Sejong menimbang terlebih dahulu mendengar saran dari sang penasehat kerajaan lalu mengijinkan penggeledahan ruangan ibu selir Agung Sin.

Ibu selir Agung Sin bereaksi, ia terlihat cemas dan berusaha menutupi dengan memandang ke bawah. Kedua tangannya bergerak gusar dibalik hanbok yang ia kenakan.

Cukup lama bagi prajurit kerajaan untuk menggeledah ruangan ibu selir Agung Sin. Di sisi lain pangeran Yeong Eung merasa optimis jika barang bukti itu akan segera ditemukan.

(Gyeyang masih di dalam kamar, bagaimana jika ia dilihat oleh prajurit? Pisau itu juga masih aku simpan di dalam lemari" batin ibu selir Agung Sin cemas)

Tap tap// langkah terburu buru prajurit memasuki balai istana.

Semua mata tertuju pada mereka namun cukup mengejutkan bagi pangeran Yeong Eung (Park Jimin) karena tidak ada barang bukti yang dibawa oleh mereka.

"Tidak ada satupun barang mencurigakan di dalam ruangan ibu selir, Yang Mulia" lapor prajurit.

"Apa!! Tidak mungkin" bantah Pangeran Yeong Eung

"Bagaimana bisa?" Lirih ibu selir Agung Sin pelan.

"Sudah cukup, yang kau katakan tidak ada dasarnya sama sekali. Sebagai Raja, saya tidak bisa menjatuhkan hukuman sembarangan." Ucap Raja Agung Sejong

"Tapi ayah.." sela pangeran Yeong Eung

Ibu selir Agung Sin dalam diam tersenyum, kemenangan berpihak pada dirinya. Entah bagaimana caranya dan bagaimana Gyeyang tidak bisa ada di dalam ruangannya termasuk barang bukti berupa pisau berdarah.

"Penyelidikan atas kematian pangeran Mahkota Yeongpung tetap dilanjutkan, dan selir Agung Sin dibebaskan dari segala tuduhan tanpa beralasan" ucap Raja Agung Sejong memberi keputusan muktamat.

The Witch (Sang Penyihir) (The End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang