Episode 4

150 48 12
                                    

Warning typo bertebaran 👀👀










Malam hari.

"Sudah aman, bukan??" Tanya Princess Chrysant membuka suara begitu ia dan kedua saudaranya tiba di taman terlarang, tepat pada tengah malam saat semua penghuni Aslan Palace sedang tertidur.

"Beres" sahut Princess Hermione sembari mengikat kudanya ke sebatang pohon.

"Merunduk..." Seru princess Aileen menarik tubuh kedua adiknya untuk berlindung di balik semak belukar, begitu menyadari ada cahaya temaram yang bergerak dari kejauhan.

Suara langkah kaki seseorang yang berjalan sambil menyinari jalanan dengan sebuah senter kecil cukup mengejutkan mereka bertiga.

"Dia adalah prajurit Aslan Palace, untuk apa ke taman tengah malam begini??" Bisik princess Hermione

"Sudah pasti disuruh oleh paman dong untuk menjaga area taman ini" tebak princess Aileen

"Paman dong itu jauh lebih menakutkan dibanding pemuka pengadilan istana, dia sepertinya bisa menebak kalau kita akan kembali kesini lagi" ucap Princess Chrysant

"Untuk itu, kita harus berhati-hati. Ayo pakai jubah topi kalian, dan berjalanlah dengan tenang, jangan sampai menimbulkan suara berisik" ucap princess Aileen mengajak kedua adiknya untuk bergerak setelah memastikan prajurit yang berjaga sudah menjauh dari gerbang taman.

"Aku harus sembunyikan kuda kita dulu, agar tidak ketahuan oleh mereka" princess Hermione memainkan tongkat sihirnya dan membuat tiga ekor kuda milik mereka menjadi hilang alias transparan.

Skip

Princess Chrysant mulai membaca mantra sihir yang ia pelajari selama beberapa hari sebelumnya, mengarahkan tongkatnya ke arah gerbang istana yang terkunci rapat.

Tingg.... ✨

Kriekkk...bunyi gerbang terbuka perlahan.

"Wah, Daebak...kau berhasil" princess Aileen bangga pada kemampuan adik keduanya.

"Ayo kita masuk, aku sudah tidak sabar" sahut princess Chrysant

Ketiga putri tersebut bergerak sangat perlahan memasuki taman, memperhatikan setiap sudut kanan kiri jika ada hal mencurigakan.

Princess Aileen memimpin didepan sambil melihat petunjuk di selembar peta yang ia bawa.

"Taman ini ternyata sangat panjang... seperti hutan saja" ucap princess Hermione bergidik ketakutan saat mereka memasuki lorong panjang dengan pemandangan pepohonan tinggi menjulang dan lebat.

Berbeda dengan halaman depan sebelumnya, yang hanya berisi bunga bunga hias dan beberapa kolam kecil. Seperti memasuki sebuah perbatasan menuju ke hutan belantara.

"Berhenti...kita sudah sampai" seru princess Aileen menghentikan langkah kedua adiknya.

Princess Chrysant menajamkan penglihatannya, sedetik kemudian ia merasa takjub dengan hal yang ia lihat di depan sana, sebuah cahaya putih yang berbentuk lingkaran.

"Jadi, inikah mulut labirin tersebut??" Seru princess Chrysant

"Eonni, ayo kita pulang....aku takut melihatnya, cahaya itu berputar putar seperti mau menyedot saja" princess Hermione dan sikap panikannya.

"Aishh kau ini, tujuan kita memang untuk masuk ke dalam labirin itu"

"Mwoo!! Yakk, aku tidak mau, bagaimana kalau kita menghilang dan tak bisa kembali lagi kesini" tolak princess Hermione berontak.

The Witch (Sang Penyihir) (The End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang