Episode 21

96 34 6
                                    

Warning typo bertebaran 👀👀👀










Severus Palace.....

Tepat pada malam bulan purnama merah darah....

Raja Agung Jeon murka, ia menghancurkan seisi balai istana termasuk tiang kokoh yang berdiri menyangga atap gedung. Perdana menteri dan prajurit mencoba menghentikan perbuatannya, karena jika berlanjut maka akan membuat gedung balai ambruk. Usaha mereka tidak membuahkan hasil, tiada satupun yang bisa menghentikan kemurkaan sang Raja, bahkan mereka terpelanting cukup jauh akibat terkena kekuatan maha dahsyat dari sang Raja.

"Uhukk...tuan hentikan, jika tidak gedung ini akan hancur...uhukk" pinta sang perdana menteri seraya muntah darah.

"Persembahan untuk malam bulan purnama telah tiada, aku gagal menambah kekuatan dalam diriku, bagaimana bisa aku tenang!!! Kalian semua memang tidak berguna!! Menjaga seorang putri saja tidak bisa, aku sangat lapar dan ini membuatku menjadi sangat gila!!" Teriak raja Agung Jeon masih dengan kegiatannya menghancurkan setiap sudut ruangan.

"Tu- an, kita bisa menggantinya dengan jantung seorang tahanan di penjara bawah tanah." Balas perdana menteri lainnya.

"....grrrm...." Sorot mata raja Agung Jeon tampak kemerahan dan berurat, memandang tajam kepada para perdana menteri yang tersungkur di lantai.

"Aku butuh jantung putri penerus tahta Aslan Palace, bukan jantung penyihir rendahan, apa kau paham!! Brengsek, tidak berguna!!"

Sang raja Agung Jeon mengeluarkan sihir yang cukup kuat ke arah para perdana menteri, hingga mereka semua terbang melayang lalu terhempas menabrak dinding yang cukup jauh jaraknya.

"Ji- ka begitu, kita masih ada harapan pada jantung manusia" sela seorang perdana menteri

Sang Raja Agung Jeon berhenti sesaat setelah mendengar usul dari perdana menteri, ia teringat akan permintaannya pada Selir Agung Sin yang telah berjanji untuk membawa jantung seorang pangeran mahkota.

"Hehehehe...,hahahahahaha" sang raja tertawa terbahak bahak, kedua tangannya ia rentangkan, dan wajahnya tegak menghadap ke atas, lalu ia menghilang begitu saja.

"Tuan, anda mau kemana? Tuan!!" Teriak para perdana menteri

"Uhukk, sang Raja pasti ke portal manusia untuk mengambil sendiri persembahannya. Kita biarkan saja, sekarang lebih baik kita perbaiki kerusakan gedung ini" balas yang lainnya.

Skip

Dinasti Joseon

Area taman di depan bangunan khusus tempat tinggal pangeran mahkota dari selir Agung Hye.

Pangeran Yeongpung (Jungkook) berjalan sempoyongan di area taman sambil memegang sebuah botol minuman alkohol dosis tinggi, hampir setengah sudah ia habiskan. Ia meracau tak jelas dan sesekali tertawa lalu menangis, begitu saja berulang kali.

Ia duduk di kursi kayu dibawah pohon sakura, menatap sang rembulan di atas langit lalu berseru pelan dengan linangan air mata.

"Jeong So, kembalilah. Apa kau tak ingin pulang kesini, apa kau betah di atas sana, hiks...aku hampir gila!!"

Tanpa disadarinya, dari balik tiang penyangga gedung, selir Agung Sin memperhatikan dirinya sedari tadi, ia menyelipkan sebilah pisau di balik punggungnya. Memperhatikan sekitarnya dan memastikan tiada satupun orang disana. Ia berjalan perlahan agar tidak menghasilkan suara tapak kaki, berjalan tepat di belakang kursi kayu tempat sang pangeran duduk sambil meracau tak jelas.

The Witch (Sang Penyihir) (The End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang