Episode 15

106 32 2
                                    

Warning typo bertebaran 👀👀👀









Aslan Palace

Putri Aileen dan Hermione berada di depan pintu berukuran raksasa, sebuah ruangan khusus bagi para tetua adat dan anggota kerajaan saling berdiskusi. Setelah berita hilangnya Putri Chrysant dari istana menyebar, sang raja Agung Gong Yoo dan paman Dong memanggil semua tetua adat istana untuk membahas hal tersebut.

Kedua putri mahkota tidak di beri ijin untuk ikut dalam diskusi tersebut, mereka hanya menunggu di luar sejak sejam lalu, berjalan mondar-mandir dengan raut wajah cemas.

"Eonnie, mereka lama sekali. Aku bosan" keluh Hermione

"Pergilah istirahat, aku akan tetap menunggu disini untuk mendapatkan informasi berikutnya" ucap Aileen

"Baiklah, aku pergi dulu" Putri Hermione beranjak dari tempat.

Krekk....

Krieeet....

Pintu raksasa itu terbuka perlahan, membuat Aileen terkesiap tidak sabar untuk menemui ayah dan paman Dong. Satu per satu tetua adat mulai keluar dari ruangan seraya memberi salam penghormatan pada sang putri mahkota. Begitu juga dengan Aileen yang membalas salam hormat mereka, ia menundukkan setengah badannya.

Aileen tidak memperhatikan keberadaan ayah dan paman Dong, kemungkinan mereka masih di dalam ruangan, ia memilih masuk untuk menemuinya langsung.

"Mereka lebih cepat dari yang kita duga" ucap Raja Agung Gong Yoo dengan posisi membelakangi Paman Dong, ia masih berdiri di podium.

"Tapi Hyung, masih ada waktu bagi kita untuk menyelamatkan Chrysant. Sebelum bulan purnama merah darah muncul, Raja Jeon tidak bisa melakukannya." Sahut Paman Dong.

Aileen hanya mendengar sedikit pembicaraan begitu masuk ruangan, ia memberanikan diri untuk menyela percakapan serius antara ayah dan pamannya.

"Ada apa ini? Apakah ada rahasia yang ayah dan paman sembunyikan dari kami?" Tanya Aileen

Sontak Raja Agung Gong Yoo dan Paman Dong membalikkan badan sangat terkejut mendengar suara putri Aileen yang tidak mereka sadari keberadaannya entah sejak kapan.

"Aileen..? Apa kau?" Ujar Raja Gong Yoo cemas

"Aileen kembalilah ke kamarmu, ini pembicaraan antara orang dewasa saja" ucap Paman Dong dengan tegas.

"Orang dewasa? Jadi paman dan ayah menganggap kami masih anak kecil, begitu? Aku dan kedua adikku telah menginjak usia matang, kami berhak mengetahui tentang apa saja yang terjadi di istana" bantah Aileen

"Aileen..!!" Suara Paman Dong meninggi

"Termasuk tentang larangan ke taman, kami sama sekali tidak mengetahui sebab dan alasannya. Semua orang di istana ini seolah menyembunyikan sesuatu yang penting yang justru tidak kami ketahui, dan setelah Chrysant hilang begitu saja aku merasa jika ini ada kaitannya dengan hidup kami" ucap Aileen dengan nada tegas

Raja Agung Gong Yoo menyentuh bahu Paman Dong, memberi kode lewat gerakan bola matanya agar memberi ruang bagi ayah dan anak untuk berbicara sejenak. Paman Dong mengangguk kecil dan melangkah meninggalkan ruangan, memberi privasi bagi ayah dan anak di dalam sana.

Raja Agung Gong Yoo menghela nafas berat, ia tersenyum hangat pada putri sulungnya.

"Ayah...jangan diam saja, tolong katakan sesuatu, apa memang dugaanku benar jika ada yang kalian sembunyikan dari kami? Berkaitan tentang hidup kami?" Aileen menunjukkan puppy eyes-nya, ada saat dimana ia bisa mengeluarkan sifat manjanya hanya pada kedua orangtuanya,sebagai anak tertua ia lebih sering menonjolkan karakter dewasa.

The Witch (Sang Penyihir) (The End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang