Bunda, Raka dan Ilham sampai di rumah. Tak berapa lama Ayah dan Reyhan pun juga sampai di rumah. Mereka bertiga tersenyum melihat Reyhan yang di gendong Ayah.
"Assalamualaikum," ucap salam Ayah dan Reyhan.
"Waalaikumsalam," jawab Bunda, Raka dan Ilham.
"Ciee...So sweet banget sih Ayah dan Reyhan," ucap Bunda, Raka dan Ilham. Ayah dan Reyhan pun tersenyum.
"Ayah/Om dan Reyhan darimana?" Tanya Bunda, Raka dan Ilham.
"Ini Ayah tadi ngajak jalan-jalan Reyhan, karena Reyhan ngambek nggak kalian ajak belanja. Ya udah agar Reyhan nggak ngambek lagi, Ayah ajak jalan-jalan aja. Dan akhirnya Reyhan udah nggak ngambek lagi. Ya Han?" ucap Ayah seraya menurunkan Reyhan dari gendongannya.
"Hehehe iya Yah," ucap Reyhan sambil cengengesan.
"Maaf ya, Reyhan sempat ngambek pada Bunda, Kak Raka dan Kak Ilham," ucap Reyhan penuh penyesalan.
Bunda, Raka dan Ilham mendekati Reyhan dan Ayah. Mereka tersenyum pada Reyhan.
"Iya nggak papa Han," ucap ketiganya sembari membelai kepala Reyhan.
"Terima kasih Bunda, Kakak-kakak udah maafin Reyhan," Reyhan.
"Iya sayang sama-sama," Bunda, Raka dan Ilham.
Reyhan melihat Raka dan Ilham membawa banyak barang belanjaan. Reyhan pun berniat membantu membawanya. Tapi Raka dan Ilham melarangnya.
"Sini Kak, Reyhan bantu bawa belanjaannya. Keliatannya Kakak berdua keberatan bawanya," ucap Reyhan sambil akan meraih belanjaan yang di bawa Raka dan Ilham.
"Udah nggak usah Han, kamu jangan bawa yang berat-berat. Dan kamu juga nggak boleh kecapekan," ucap Raka dan Ilham berbarengan.
"Tapi kan Reyhan udah sehat lagi Kak," Reyhan.
"Reyhan sayang, memang kamu udah sehat, tapi kamu tetap nggak boleh kecapekan dan nggak boleh bawa barang yang berat Nak. Ingat apa yang dikatakan Om Rico. Reyhan harus nurut ya," ucap Bunda menasihati Reyhan dengan nada penuh kelembutan dan kasih sayang.
"Iya Bunda. Reyhan akan ingat semua itu dan menurutinya," ucap Reyhan dengan nada dan wajah sedih.
"Han, kenapa sedih, Nak/dik?" tanya Ayah, Bunda, Raka dan Ilham.
"Reyhan sedih karena Reyhan nggak bisa bantu Ayah, Bunda dan Kakak-kakak. Reyhan hanya bisanya ngrepotin aja," ucap Reyhan menunduk sedih.
"Reyhan jangan berpikiran seperti itu ah. Reyhan itu nggak pernah ngrepotin kami kok," ucap Ayah seraya tersenyum dan membelai kepala Reyhan.
"Iya Reyhan, apa yang dikatakan Ayah itu benar, kamu nggak pernah ngrepotin kami," Timpal Bunda. Yang di setujui oleh Raka dan Ilham.
"Beneran?" tanya Reyhan.
Semua pun mengangguk dan tersenyum.
"Alhamdulillah kalau begitu. Terima kasih Ayah, Bunda, Kakak-kakak. Udah sayang Reyhan dan udah merasa Reyhan nggak ngrepotin," ucap Reyhan yang akhirnya ikut tersenyum.
"Iya sayang sama-sama," ucap Ayah, Bunda, Raka dan Ilham.
"Mulai sekarang kamu jangan merasa merepotkan kami lagi ya sayang," sambung Ayah.
"Iya Ayah," Reyhan.
"Ya udah sekarang kita masuk yuk, masa mau di teras terus," ajak Ayah.
"Hehehe ayo Yah," ucap semuanya.
Mereka pun masuk.
Bunda, Raka dan Ilham menuju dapur untuk menata bahan-bahan makanan dan cemilan ke almari dan kulkas. Sedangkan Ayah dan Reyhan menuju kamarnya untuk mengganti pakaian. Setelah mengganti pakaian, Reyhan berjalan menuju dapur.
![](https://img.wattpad.com/cover/271102322-288-k840678.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketulusan Hati Saudara Angkat (season 2)
FanfictionAda kalanya anak baik seperti Reyhan juga ada yang membencinya. Tapi Reyhan selalu menghadapinya dengan sabar. Hingga orang yang membencinya itu menyesal telah membencinya dan akhirnya berbalik menjadi menyayanginya