PART 6

525 71 40
                                    

Adzan Subuh berkumandang. Semua yang ada di rumah Kakek dan Nenek bangun untuk menunaikan sholat.

Reyhan bangun lebih dulu daripada Raka dan segera membangunkan Raka.

"Kak, bangun udah subuh," ucap Reyhan.

Raka menggeliat dan mulai membuka matanya.

"Udah Subuh ya Han?" tanya Raka sambil masih menahan ngantuknya.

"Iya kak. Ayo Kak, kita wudhu," kata Reyhan.

"Ayo Han," ucap Raka sambil menggandeng tangan Reyhan menuju kamar mandi untuk mengambil wudhu.

"Iya Kak," ucap Reyhan.

Mereka bergantian mengambil wudhu. Setelah selesai mereka bersiap sholat. Tapi saat mereka hendak sholat, pintu kamar mereka ada yang mengetuknya.

Tok...Tok...Tok

"Assalamualaikum," terdengar suara Nenek mengucapkan salam.

"Waalaikumsalam," jawab Reyhan dan Raka.

"Biar Reyhan aja yang buka pintunya Kak," kata Reyhan.

"Ya udah sana Han," ucap Raka. Reyhan mengangguk dan berjalan menuju pintu.

Reyhan membukakan pintu untuk Nenek.

"Nenek, ada apa?" tanya Reyhan tersenyum. Nenek yang melihat senyuman Reyhan bukannya membalas senyuman tulus itu tapi malah memalingkan wajahnya.

"Mana cucuku Raka?" tanya Nenek dengan nada ketus.

"Ada Nek, itu sedang bersiap hendak sholat," jawab Reyhan masih dengan senyumnya.

Tanpa menanggapi ucapan Reyhan, Nenek memanggil Raka.

"Raka, ayo Nak, kita sholat berjamaah. Semua sudah menunggu di ruang sholat," Ucap Nenek tersenyum pada Raka.

"Iya Nek," Ucap Raka sambil membalas senyuman Nenek. Raka berjalan menuju Neneknya.

"Ayo Nek, Han," ucap Raka menggandeng tangan Reyhan.

"Iya Kak," ucap Reyhan.

Tapi baru selangkah Reyhan dan Raka berjalan. Nenek menahan mereka.

"Kamu nggak usah ikut. Aku hanya mengajak Raka," ucap Nenek dengan memandang sinis Reyhan.

"Tapi Nek...," Belum selesai Raka berkata, Reyhan udah menyelanya.

"Udah Kak, Reyhan nggak papa kok sholat sendiri. Udah sana Kak," ucap Reyhan dengan senyumannya. Senyumnya itu sebenarnya hanya untuk menutupi kesedihannya.

Raka dengan berat hati mengangguk dan melepaskan gandengan tangannya pada Reyhan.
Nenek segera menggandeng Raka dan segera menuju ke ruang sholat.

Sesampainya di ruang sholat, mereka kecuali Kakek heran karena tak melihat Reyhan. Bunda pun bertanya pada Raka.

"Raka, dimana Reyhan, Nak?" tanya Bunda.

"Dia Mama larang ikut," bukan Raka yang menjawab pertanyaan Bunda, tetapi Nenek lah yang menjawab.

"Kenapa Ma?" tanya Bunda.

"Mama nggak suka dia. Udah ah kita sholat, keburu waktu subuhnya lewat," kata Nenek.

"Papa juga nggak suka dia," ucap Kakek.

"Jadi itu yang bikin Reyhan melamun. Ilham yakin Reyhan akhir-akhir ini sering melamun itu bukan karena dia rindu Om Yudha dan Tante Mira, tapi karena kebencian Kakek dan Nenek terhadapnya. Tapi dia sengaja tidak jujur karena dia nggak ingin membuat Raka kecewa. Ya Ilham tau sekarang apa yang di sembunyikan Reyhan. Kasihan Reyhan," ucap Ilham dalam hati. Tak terasa Ilham menitikkan air mata. Ilham yang merasa air matanya keluar, dia buru-buru menyeka air matanya itu, agar yang lain tidak melihatnya menangis.

Ketulusan Hati Saudara Angkat (season 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang