Part 19

314 58 32
                                    

Tok...tok...tok

"Assalamualaikum Bapak, Nak Reyhan," Pak Jono.

"Waalaikumsalam Pak," ucap semua yang ada di ruang BK.

"Silahkan masuk Pak Jono," ucap Bapak Wahyu.

"Iya Pak," ucap Pak Jono.

Pak Jono pun masuk dan segera menyerahkan rekaman cctv itu pada Bapak Wahyu.

"Ini Pak, rekaman yang Bapak maksud," ucap Pak Jono sambil menyerahkan rekaman itu.

"Terima kasih Pak," ucap Bapak Wahyu sambil menerima rekaman itu.

"Iya Pak, sama-sama. Kalau begitu saya permisi," Pak Jono.

"Iya Pak, silahkan," Bapak Wahyu.

"Assalamualaikum," Pak Jono.

"Waalaikumsalam," ucap semuanya.

Sepeninggal Pak Jono, Bapak Wahyu segera memutar video itu pada laptopnya. Setelah video terputar, mereka segera melihatnya dan ternyata dugaan Reyhan benar bahwa pelakunya mereka berempat, tapi yang menyerang Raka hingga Raka jatuh adalah Benny.

"Ternyata benar dugaanmu, Han," ucap Bapak Wahyu, Bapak Heru dan Bapak Yudi secara bersamaan.

"Iya Pak, ternyata benar mereka pelakunya," ucap Reyhan.

"Sekarang bagaimana? Kita panggil sekarang?" tanya Bapak Heru.

"Iya itu lebih baik," ucap Bapak Wahyu.

***

Benny, Roy, Arya dan Adi saat ini berada di ruang BK. Mereka menunduk di hadapan Bapak Wahyu, Bapak Heru, Bapak Yudi dan Reyhan. Tapi mata mereka melirik sinis ke arah Reyhan. Reyhan yang menyadari pandangan sinis mereka, hanya tersenyum penuh dengan ketenangan.

"Kelakuan kalian sangat keterlaluan," ucap Bapak Wahyu.

"Kalian telah mencelakai dan memfitnah teman kalian sendiri," sambung Bapak Wahyu.

"Maaf Pak," ucap keempatnya.

"Kalau mau minta maaf jangan pada saya, tapi minta maaflah pada Reyhan dan Raka. Mereka yang telah kalian jahati. Sebenarnya tujuan kalian apa melakukan itu?" ucap Bapak Wahyu mencoba sabar.

"Kami iri akan prestasi Reyhan yang melebihi kami. Saat kami SMP yang di elu-elukan, di puji dan di sayang itu kami. Tapi setelah SMA, Reyhan merebut semua itu dari kami," ucap Roy jujur.

Mendengar penjelasan Roy, Reyhan beserta ketiga guru itu menggeleng-gelengkan kepalanya tak habis pikir dengan kelakuan mereka.

"Jadi hanya karena itu kalian tega mencelakai Kak Raka dan memfitnah Reyhan?" ucap Reyhan.

Mereka berempat mengangguk.

"Dengar ya, hilangkan rasa iri di hati kalian, karena tidak baik mempunyai rasa iri. Itu semua di benci oleh Allah SWT," Ucap Reyhan mencoba memberi nasihat pada keempat teman sekolahnya itu.

"Iya benar apa yang di katakan Reyhan. Sebaiknya kalian hilangkan rasa iri itu," ucap Bapak Heru.

"Iya, kami akan hilangkan rasa iri itu, Han, Pak," ucap Benny, Roy, Arya dan Adi.

Mendengar itu Reyhan beserta ketiga guru itu tersenyum.

"Lalu apa Bapak-bapak akan menghukum kami?" tanya Arya takut-takut.

"Soal hukuman, akan kami serahkan pada Reyhan. Reyhan silahkan kamu mau hukum mereka apa," ucap Bapak Yudi.

Mereka berempat melirik Reyhan dengan perasaan takut. Reyhan melihat ke arah mereka berempat, dan tersenyum sambil menggelengkan kepalanya tanda Reyhan tidak mau menghukum mereka.

Ketulusan Hati Saudara Angkat (season 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang