Tak berapa lama mereka sampai dirumah. Mereka turun dari mobil, Reyhan dan Ilham menuju ke bagian belakang guna mengambil tas berisi pakaian mereka semua. Ilham membuka pintu mobil. Reyhan dan Ilham mulai mengambil tas-tas itu. Reyhan dan Ilham menolak saat akan di bantu Ayah, Bunda, Kakek, Nenek dan Raka.
"Sini kami bantu," ucap Ayah, Bunda, Raka, Kakek dan Nenek.
"Enggak usah Ayah, Bunda, Kak, Kakek, Nenek," Ucap Reyhan yang di angguki oleh Ilham.
"Tapi berat lho," ucap Bunda.
"Nggak papa Bunda / Tante," ucap Reyhan dan Ilham bersamaan.
"Ya udah kalau gitu, terima kasih ya," ucap Bunda mewakili semuanya.
"Iya sama-sama Bunda / Tante," Jawab Reyhan dan Ilham.
Ayah, Bunda, Raka, Kakek dan Nenek pun gantian membelai kepala Reyhan dengan penuh kasih sayang. Setelahnya mereka bergegas masuk ke rumah, sedangkan Reyhan dan Ilham sedang sibuk menurunkan tas dari dalam mobil. Sambil ngobrol.
Saat mereka berdua sedang sibuk mengambil tas-tas itu dan ngobrol, Benny dan kawan-kawan melihatnya. Mereka semua merasa gagal akan rencananya saat tau semua keluarga Reyhan ternyata tidak membenci Reyhan.
"Sial, rencana kita gagal. Kalian liat kan tadi, mereka tetap sayang Reyhan. Apalagi yang harus kita lakukan? Agar Reyhan di benci semua orang?" Tanya Roy pada teman-temannya.
"Tenang aja Roy, besok di sekolah, kita pagi-pagi tempelin tulisan di mading. Tulis di situ, kalau pas hari Sabtu, Reyhan telah dengan teganya mendorong kakaknya. Pasti nanti semua penghuni sekolah jadi benci dengan Reyhan," ucap Adi memberi ide.
"Ya bagus juga idemu," puji Roy. Adi kemudian tersenyum bangga.
"Tapi jangan sampai ada yang tau kalau kita yang nempelin tulisan itu di mading," ucap Benny.
"Ya kita harus hati-hati dalam melakukannya," ucap Arya.
Roy mengangguk-anggukkan kepalanya.
"Awas kamu Han, kamu bakalan di benci semua penghuni sekolahan," ucap Roy.
Semua pun tersenyum licik.
***
Keesokan harinya, Reyhan telah bersiap mengenakan seragam putih abu-abunya, dan menyampirkan tas ranselnya di bahu kanannya. Reyhan menuruni anak tangga. Sampai di bawah, Reyhan langsung menuju meja makan, dimana semuanya telah menunggunya.
"Selamat pagi Kakek, Nenek, Ayah, Bunda, Kakak-kakak," ucap Reyhan dengan cerianya.
"Pagi juga Reyhan sayang," ucap semuanya sambil tersenyum.
"Ayo makan Han, Nenek dan Bunda udah masakin makanan kesukaanmu," ucap Nenek.
"Iya Nek, terima kasih Nenek, Bunda," ucap Reyhan.
"Iya sama-sama Nak," ucap Nenek dan Bunda.
Reyhan pun segera duduk, dan memimpin doa sebelum makan. Setelah itu mereka makan dengan tenang tanpa ada yang bicara.
Tak berapa lama mereka selesai makan. Reyhan, Ayah, Kakek dan Ilham berpamitan untuk ke sekolah dan bekerja.
"Nenek, Bunda, Kak Raka, Reyhan sekolah dulu ya," ucap Reyhan sambil menyalami dan mencium punggung tangan Nenek, Bunda dan Raka.
"Iya Nak / Han, hati-hati ya," ucap Nenek, Bunda dan Raka.
"Iya," ucap Reyhan.
"Kami kerja dulu ya Ma, Bund, Ka / Nenek, Tante, Ka," ucap Kakek, Ayah dan Ilham berbarengan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketulusan Hati Saudara Angkat (season 2)
FanfictionAda kalanya anak baik seperti Reyhan juga ada yang membencinya. Tapi Reyhan selalu menghadapinya dengan sabar. Hingga orang yang membencinya itu menyesal telah membencinya dan akhirnya berbalik menjadi menyayanginya