Setelah satu jam dalam perjalanan dari Rumah Sakit, mereka telah sampai di rumah. Bunda pun membangunkan Reyhan yang masih terlelap.
"Han, ayo bangun sayang. Kita udah sampai rumah," ucap Bunda sambil menepuk-nepuk pelan tangan Reyhan.
Merasa ada yang menepuk tangannya, Reyhan mulai membuka matanya.
"Bunda," ucap Reyhan pelan dengan suara khas orang baru bangun tidur.
"Akhirnya Reyhan bangun juga. Ayo sayang kita turun, pindah kamar," ucap Bunda.
"Iya Bunda," ucap Reyhan seraya bangun dari baringannya. Reyhan bangun di bantu Nenek dan Bunda.
***
Reyhan telah terlelap di kamarnya. Ayah, Bunda, Ilham, Raka, Kakek dan Nenek setelah mengantar Reyhan ke kamarnya dan menata pakaian Reyhan ke almari, mereka memutuskan untuk mandi.
***
Selesai mandi, mereka memutuskan masuk ke kamar Reyhan, guna menjaga Reyhan. Takut kalau Reyhan terbangun dan butuh sesuatu tapi mereka pas tidak ada di kamar Reyhan, Reyhan akan sangat kesulitan, karena keadaannya masih terlihat lemah.
Raka duduk sambil melihat-lihat ponsel.
Tiba-tiba di ponselnya ada sebuah pemberitahuan. Raka buru-buru membukanya. Saat itu juga Raka berteriak kesenangan saat melihat pemberitahuan itu.
"Alhamdulillah, aku dan Reyhan akhirnya di terima di SMA Lintang. Horeeeee!" Teriak Raka.
Reyhan yang terkejut pun langsung terbangun dari tidurnya dan mengelus dadanya. Jantungnya berdebar kencang saking kagetnya. Ayah, Bunda, Kakek, Nenek dan Ilham menatap tajam Raka. Karena Raka telah membuat Reyhan terkejut. Raka yang di tatap hanya cengengesan dan menggaruk tengkuknya yang nggak gatal. Melihat itu, Ayah, Bunda, Kakek, Nenek dan Ilham geleng-geleng kepala dan akhirnya tersenyum.
"Kak, Kakak kenapa teriak, Reyhan kaget tau," protes Reyhan, bibirnya telah mengerucut lucu, layaknya anak kecil yang tak di belikan ice cream.
"Hehehe, maafin Kakak, Han. Karena Kakak saking senengnya jadi teriak dan lupa kalau kamu sedang tidur," ucap Raka.
"Iya nggak papa Kak," ucap Reyhan sambil tersenyum.
"Terima kasih adikku sayang," ucap Raka yang juga tersenyum.
"Sama-sama Kakak sayang," ucap Reyhan.
"Memang apa yang bikin kakak seperti itu?" tanya Reyhan mewakili semuanya.
"Ini Han, aku dan kamu keterima di SMA Lintang," ucap Raka dengan mata berbinar. Raka langsung memeluk Reyhan. Reyhan yang tadinya cemberut akhirnya ikut tersenyum bahagia dan membalas pelukan Raka. Mereka bahagia karena masuk SMA Lintang itu tak mudah. Karena yang di terima di SMA Lintang itu hanya anak-anak yang berprestasi tinggi.
"Alhamdulillah," ucap semuanya.
"Selamat ya Reyhan, Raka. Kalian memang hebat," ucap Ayah, Bunda, Ilham, Kakek dan Nenek seraya tersenyum bahagia.
"Iya terima kasih Ayah, Bunda, Kakek, Nenek, Kak Ilham," ucap Reyhan dan Raka seraya melepaskan pelukan mereka.
"Iya sama-sama sayang," ucap semuanya.
"O ya, kok kalian berdua sudah di terima di SMA Lintang? Kan kalian belum melakukan pendaftaran ke sana," ucap Ayah mewakili semuanya.
"Kami melakukan pendaftaran lewat online, Yah. Waktu itu kami buka info tentang SMA Lintang, dan ada tulisan penerimaan siswa baru, daftarnya bisa langsung datang ke SMA nya dan bisa secara online. Kami berdua milih online aja, karena kan kita masih di Surabaya. Akhirnya kami coba daftar. Eh nggak di sangka kami di terima," ucap Reyhan. Mereka semua mengangguk-anggukan kepalanya tanda mengerti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketulusan Hati Saudara Angkat (season 2)
FanfictionAda kalanya anak baik seperti Reyhan juga ada yang membencinya. Tapi Reyhan selalu menghadapinya dengan sabar. Hingga orang yang membencinya itu menyesal telah membencinya dan akhirnya berbalik menjadi menyayanginya