Notes: Chi gatau ada bagian yang hilang di Chapter XVII dan sayangnya Chi gak save dimanapun. I am gonna try to rewrite here yaa. Thanks
~~~~
Suara bell kembali terdengar, Jimin membenarkan bajunya lalu ia membuka pintu dan seseorang yang begitu sibuk dengan dunianya muncul dengan senyum yang begitu sumringah.
"Taemin Hyeong?"
Taemin langsung memeluk Jimin dengan erat. Ia tersenyum menyapa Jimin. Mereka sudah kenal sejak Jimin dan Ibunya pertama kali pindah dirumah yang Nenek Taemin berikan sebagai hadiah untuk Jin Kyung yang berhasil membuat kesuksesan besar untuk perusahaannya.
Namun jujur, Jimin tak sreg dengan sikap Taemin. Ia terlalu ceria dan terkadang Jimin terasa terganggu. Lalu jika sudah sibuk, Taemin bahkan tak pernah sadar bahwa ada Jimin didepan matanya.
Nenek Taemin sudah meninggal sehingga ia hidup sendirian karena orang tuanya juga sudah tak ada didunia ini. Jin Kyung bisa disebut sebagai orang terdekat bagi Taemin. Mereka memiliki sifat yang sama.
Jimin selalu merasa tersingkir jika ada Taemin tapi Jimin harus mengerti, Taemin itu idol terkenal yang sangat sibuk. Butuh waktu lama baginya untuk beristirahat begini. Sekarang saja ia sudah membaringkan tubuhnya diatas sofa. Kopernya dibereskan oleh asisten rumah tangga mereka. Sedang Jin Kyung mengupasi Taemin buah. Ada sedikit rasa iri, Ibunya terlalu sibuk untuk melakukan hal sepele ini untuknya.
Jimin duduk dan hendak mengambil satu potong namun Ibunya menepis tangannya. Ia menariknya lagi dan memberengut sebal.
"Bagaimana dirimu Taemin-ah?" Tanya Jin Kyung peduli. Taemin seperti anaknya sendiri dan rasa terima kasih pada Nenek Taemin yang membuat Jin Kyung selalu mempedulikannya.
"Ck ... jangan tanya itu, aku muak."
Jimin tahu Taemin itu sama saja. Wajahnya cantik, manis, dengan tubuh semampai namun temperamennya bisa dibilang sama buruk sepertinya dan lebih menyebalkannya lagi. Ibunya tetap tersenyum. Huweekk.
"Berapa lama kau libur?" Tanya Jimin basa-basi setelah Jin Kyung memberikan kode.
"Kenapa? Kau ingin aku segera angkat kaki dari sinikan."
Jin Kyung tertawa, "hahaha kalian masih sama saja."
Taemin membuka matanya dan menatap Jimin, "hahaha aku hanya bercanda. Jangan terlalu sensi Minnie, aku juga merindukanmu kok!"
Jimin tersenyum meremehkan. Siapa juga yang rindu dengan orang pencari perhatian seperti Taemin.
Jimin sekarang sudah berada dikamarnya sejak setengah jam yang lalu. Lebih baik ia menyumpal otaknya dengan pelajaran daripada melihat tingkah Taemin yang berlagak dirinya begitu lelah dan butuh kasih sayang.
Handphone Jimin yang ia fikir tak berfungsi tiba-tiba menyala. Ia berfikir tak berfungsi karena kekasihnya mendadak hilang entah kemana. Begitulah Jungkook. Jimin melihat chat dan senyumnya langsung mengembang. Jungkook memang mudah membuat moodnya membaik.
My Kookies🍪
Aku sangat rindu denganmu, kapan aku bisa bertemu dengan manusia penting ini? Arghhhh ....
Me
Jangan berlebihan, kau pun sibuk!
My Kookies🍪
Minnie, I got a fish for you!
Me
Really?
My Kookies🍪
Yup, aku bertemu dengan seorang legend yang aku dan Ayahku sangat sukai dan kau tahu? Dia ingin aku bermain ketempatnya dengan Nam Joon Hyeong dan yang lainnya juga. Apa kau mau bergabung?
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Time • Jikook {REVISING-COMPLETED)
Fanfic"Sebelum pria perfeksionis itu datang menghantuiku, yang aku tahu hanya hitam dan putih karena aku sudah menghapus seluruh jajaran warna agar lebih nyaman. Jimin, dia mengacak-acak pertahananku dengan ketulusan yang dia pancarkan diam-diam. Semua se...