"Kapten..."
"hn?"
Aiur menghela nafas pelan. "Saya kan udah empat bulan kerja. Boleh saya ke Marketing? Tiga bulan event kapten tempatin saya di Stand terus, kapt."
Ben mendongak. "Sesuai jobdesk saya." Singkat.
Nadanya ketus dan lirikannya tajam.
Tanpa sadar Aiur meremat kertas jobdesk hingga kusut.
"Tapi saya bagian marketing, Kaptㅡ"
"Kamu itu lemah, Aiur! Mau ngerepotin orang lagi? Nanti pingsan lagi yang ada event kita delay!"
Ben membentak.
Keduanya sontak menjadi pusat atensi.
Aiur kaget. Tidak menyangka alasan itulah yang membuat dirinya ditempatkan di Stand.
"Enak lagi pula. Kurang bersyukur kamu sudah saya ikutkan event ini." Tatapan Ben sengit.
"Maaf kalo saya merepotkan. Bukan kemauan saya juga pingsan waktu itu, toh saya pingsan karna saya belum makan. Nantinya saya bakal lebihㅡ"
"Kenapa kau maksa betul, Aiur?!" Bentakan lagi. "Mau caper kau dengan si Hwang itu, hah?!"
"Apa maksudmu, Kapt?"
Aiur menatap tidak percaya. Sedangkan Ben melengos dengan wajah emosi.
"Ini tempat kerja, Aiur! Kau pikir ini tempat cari jodoh apa?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
yang terbalas | binhoon✓
Fanfictionyoonbin, aku pernah menangis setiap malam. berdoa dan merengek kepada tuhan, bahwa aku hanya ingin kamu, dan aku hanya ingin bersanding denganmu. tidak dengan yang lain.
