15. Yang sebaik

453 93 25
                                    

"Aiur, ikut aku nongkrong mau nggak? Itung-itung ngilangin penat."

Ragu. Aiur tidak sering keluar malam begini kecuali memang keperluan kantor atau bersama sang Adik dan sahabatnya.























"Nongkrong dimana, Sam?"

"Di deket sini kok. Gimana?"





















"Nggak."

Tangan Aiur ditarik. Sam melirik sinis kepada pria tinggi dengan wajah datar itu.

"Apa-apaan kau ha?"

"Ndak usah akting lagi lah, Sam. Muak kali ku tengok gelagat anjing mu ini." Katanya sarkas, Aiur kaget dan berusaha melepaskan tangannya.

"Apa kamu nih, Dav. Kasar sekali kalimatmu."

David melirik Aiur. "Kau juga! Polos kali, udah gede kau tu, Aiur. Susah betul kah bedain yang baik sama yang anjing kek gini?"


"Kau nyari ribut rupanya ku tengok?!"

"Heh. Bediam mulutmu! Kau pikir bodoh kah aku ini ndak tau kau jadikan bahan taruhan anak ini?"

































David tersenyum sinis sembari menatap nyalang wajah terkejut Sam.

"Tediam kau anjing? Mau kau perkosa kan dia malam ini? Biar bisa dapat kawasaki ninja kan kau anjing?"

yang terbalas | binhoon✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang