21. Sebuah rencana.

370 83 6
                                    

"Kita jangan pacaran ya?"








































"Gimana kamu aja deh, aku capek."

Ben tertawa. Tangannya berusaha menggapai rambut Aiur, namun pemiliknya menepis kasar dengan wajah merengut.

"Belom selesai ngomong aku."

"Bodo, cepet ih! Aku mau pulang." Rengek Aiur.
































Sebenarnya Aiur mau menangis sekarang.




































"Kan kamu bilang gamau pacaran. Aku juga nggak mau. Nanti kita langsung nikah aja, Ai."

























"Kapan?"
































"Ihhh! Jangan cubit-cubit kenapa!"

Gerutuan Aiur sukses mengundang tawa Ben lagi. "Makanya pipinya jangan gemes-gemes dong!"

"Sakit tau, Ben!"





















































"Bentar. Bentar aja." Ben tersenyum tulus, tangannya sibuk mengusap lengan Aiur. "Gajihan dua kali lagi, apartemen aku lunas. Baru bisa nabung buat langsung lamar kamu. Sabar ya?"

yang terbalas | binhoon✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang