18. Ungkapan

430 88 14
                                    

"Sebenarnya Ben ada hati denganmu." David terkekeh pelan.

























Aiur menunduk, menatap tanah. Kedua tangannya saling bertaut erat diatas paha.

"Jangan ngelawak kamu, Dav."

"Tampang betul muka ku kek sule, he? Kau pikir aku sedang bercanda, sedangkan temanku bonyok di rumah nya. Ada-ada ja kau ni..."

"Kalo dia suka sama aku, kenapa dia kayak gitu?"
























"Pikirnya kau sudah jadian dengan si anjing itu. Ohiya, dia tempatkan kau di Stand takut kau pingsan lagi. Nggak nampak aja kau mukanya pas kau pingsan dulu, dibentak-bentaknya seluruh member yang ngebiarin kau ambil brosur."























"Dulu dia bawa motor, weh. Semenjak ada kau, si pelit itu beli mobil. Biar bisa anter kau pulang nggak kena angin malam."


























"Naksir berat dia sama kau, Aiur." David terkekeh lagi. "Dia tolol sok-sok an garang ke kau. Kaunya juga goblok malah nggak peka. Kau ladenin pula si anjing itu."



































"Ha... satu lagi." Kali ini David menatap Aiur yang sudah banjir air mata. "Aku yang bilang kau tukang kangkung waktu itu hehe..."



yang terbalas | binhoon✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang