6. 'Cause We Are

620 90 125
                                    

••×••

Suasana hati ku baik sekali. Amat sangat baik. Bahkan, setelah aku turun dari mobil milik Yeonjun, senyum ku terus mengembang dan ku sempatkan untuk melompat-lompat kecil. Walau aku harus segera menghentikan nya sebelum murid lain melihat ku dan menganggap ku gila.

Baiklah-baiklah, aku ini sedang kasmaran. Dan alasan nya adalah Yeonjun.

Dia adalah tipe pria sempurna. Dan beruntungnya, aku bisa mengenal dirinya hingga melakukan hal gila bersama yang sebelumnya tak pernah terpikirkan oleh ku.

Tapi, jika diingat lagi, kami cukup liar.

Sebelum aku benar-benar dianggap gila sungguhan oleh orang-orang, ku putuskan untuk segera memasuki kelas.

Kandang singa akan menunggu ku jika aku terlambat setelah memilih  membolos kemarin.

••×••

Sekolahku untuk hari ini cukup baik, kami tak lagi dibanjiri tugas dan lebih difokuskan untuk pembahasan materi.

Tapi ada hal yang cukup membuat ku risih. Pria brengsek yang tak ingin kulihat lagi batang hidungnya itu seakan muncul dimana saja.

Kantin, lapangan, lobi, hingga perpustakaan, dia selalu ada. Aku mati-matian menghindari nya dan menghiraukan keberadaan nya.

Aku yakin sembilan puluh sembilan persen, pria ini terus-terusan melihat ke arahku.

Bisakah dia enyah saja dari hidup ku? Aku sudah sangat membencinya karena ia mempermainkan hati ku.

Masih ada banyak waktu sebelum kelas bimbingan. Aku tak ingin cepat-cepat sampai disana jadi jalan-jalan dahulu saja.

Mungkin pergi ke cafe ditemani semangkuk ice cream adalah pilihan yang tepat.

Aku beranjak menjauhi gedung sekolah.

"Lee Dami!"

Damn it!

Langkah ku terhenti. Aku mengenali siapa pemilik suara ini amat sangat jelas. Bisa kurasakan bahwa orang itu menghampiri ku.

"Hai! Kita sudah jarang sekali bertemu. Aku tak melihat mu kemarin. Apa kau tak sekolah?"

"Tidak."

"Wae?"

"Nothing."

Area parkiran terasa sangat panjang karena pria ini bersama ku. Menyebalkan.

"Dami-ssi, kau tampak tak bersemangat. Kau sedang sakit?" Untuk apa dia perduli. Pedulikan saja asrama putri mu itu.

"Aku baik-baik saja."

"Aishh, kau lesu sekali. Tersenyum lah, kau akan terlihat semakin cantik." Ucapnya. Aku benar-benar harus banyak bersabar dan tenang. Aku tak ingin menghajarnya di daerah sekolah.

Dengan seenaknya dia merangkul dan mengusap kepala ku. Dan aku dengan cepat memberi jarak. Laki-laki sialan.

"Dami-ssi, kau mau pulang atau bimbingan? Biar ku antar."

Flirty Touch : Stranger From The Night ||• Choi Yeonjun •|| ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang