Tunggu aba-aba ya.
••×••
Hingga lewat petang, kami menghabiskan waktu untuk bersantai dan mengobrol. Sesekali Yeonjun akan melempar ejekan dan aku melempari nya dengan pasir.
"Sebaiknya kita pergi. Masih ada tujuan lain untuk kita bersenang-senang hari ini, benar?"
"Baiklah, ayo!" Kami pun meninggalkan pantai yang indah itu.
Kami kembali menuju kota. Aku sedikit membuka kaca agar dapat menikmati angin.
"Yeonjun-ssi, kau pengendara yang baik."
"Benar, tapi aku membuat goresan di hari pertama aku mendapat SIM ku."
Aku terbahak. Ya, hal itu bisa saja terjadi. Tapi tetap saja lucu.
"Yak, jangan tertawa."
"Maaf."
••×••
Langit mulai menggelap saat kami tiba di Hongdae. Disini, orang-orang akan disambut dengan keramaian, pertunjukan jalanan, street food, dan banyak lagi.
Benar-benar tempat yang dipenuhi jiwa anak muda. Mataku saja berbinar-binar.
"Ayo!" Pria itu mengulurkan tangannya. Ku raih tangan itu.
Kami menyusuri tempat yang ramai ini dan menghabiskan waktu layaknya pasangan. Rasanya seru sekali.
Setelah semua itu, kami memasuki arcade. Tempat nya tak terlalu besar namun cukup lengkap. Aku melihat banyak permainan di dalamnya.
"Permainan apa yang ingin kau coba?" Tanya pria Choi.
"Entahlah." Terlalu banyak pilihan. Jika aku punya banyak sekali waktu dan uang, aku akan menghabiskan hidup ku disini.
"Bagaimana dengan mu, Yeonjun? Ada permainan yang kau kuasai?"
"Tentu! TEKKEN pastinya."
Kami mulai dari permainan yang disebutkan Yeonjun. Aku juga ikut bermain dan berduel dengannya.
Dan hasilnya seperti yang bisa diketahui, Yeonjun pemenang nya. Dia sangat handal.
Kami juga mencoba permainan capit boneka! Aku bertaruh, Yeonjun tak akan berhasil.
"Aku akan memenangkannya untuk mu." Ucapnya dibarengi dengan wink. Coba saja jika kau bisa.
Dan percobaan pertama nya, gagal.
"Ah, Wae?????"
KAMU SEDANG MEMBACA
Flirty Touch : Stranger From The Night ||• Choi Yeonjun •|| ✔️
Fanfiction[17+] We are just strangers .... until that night, we became a total lovers Dia dengan mudah menghapus patah hati ku. Dari sentuhan dan caranya menggelitik telinga ku, bagai lubang hitam yang menarik ku sampai semua gravitasi hilang dibawah sentuhan...