••×••
"Yeonjunie, aku sudah di depan rumah mu!" Orang yang ada di Telepon terdengar heboh. Aku bisa mendengar langkah kaki menuruni tangga, membuka pintu hingga gerbang. Aku melihat Yeonjun keluar.
"Jangan mendekat! Berhenti di situ!" Spontan ia menuruti perkataan ku. Walau jauh, wajah menunjukkan bahwa ia bertanya-tanya.
"Tunggu disitu." Ucap ku sebelum ia bisa membuka mulut. " Biar aku yang mendatangi mu. Be ready."
"Arraseo." Kulihat senyum kecil nya yang menggemaskan. Aku mematikan sambungan dan berlari ke arahnya.
Menubruk tubuh menjulangnya. Mengeratkan dekapan sambil menghirup aroma maskulin nya.
"Aigoo, kekasih ku ini memang menggemaskan. Tentu saja milik Yeonjun."
Dasar, gombal!
Dia membawa ku masuk ke rumah nya untuk pertama kali. Ia tinggal sendirian tapi rumahnya terawat.
Rumah bertingkat itu punya aura hangat. Bahkan saat ia membawaku masuk kamarnya, tak terlalu buruk.
Aku mendudukkan diri di kasur empuknya.
"Tunggu sebentar, ya. Aku selesaikan file ku dulu. Hanya sedikit lagi. Lakukan lah hal sesuka mu."
"Take your time. Aku hanya ingin melihatmu bukan mengganggu." Ucapku dan saling melempar senyum.
Yeonjun terlihat sangat fokus mengetikkan kata demi kata di komputernya. Penampilan nya hari ini tampak seperti anak teladan karena kacamata yang bertengger di hidung mancung nya.
Perlahan kaki ku membawa ku berkeliling melihat-lihat foto-foto yang terpajang di kamar Yeonjun. Di foto-foto itu ada bayi Yeonjun, balita, remaja hingga Yeonjun dewasa yang super tampan.
Aku melirik Yeonjun yang masih sibuk dengan pekerjaannya. Aku bertanya-tanya apakah dia sudah makan?
"Yeonjun, sudah makan? Ingin ku buatkan sesuatu?"
"Mendekat lah agar kuberi tahu." Aku berjalan perlahan mendekati nya.
"Sit. Here on my lap." Satu tangan ku ia tarik mengisyarakan ku untuk menurut dan tangan satunya lagi melepas kacamata yang ia pakai. Aku menurutinya tanpa pikir panjang.
Kami saling berhadapan dan aku dengan leluasa memandangi wajahnya. Tangannya terulur mengurung pinggang ku dan aku menangkup wajah kecilnya.
"Sudah makan?" Tanya ku lagi sembari membelai lembut pipi nya dengan kedua ibu jari ku.
Bibir tebalnya itu dengan cepat mendarat di bibir ku. Mengecup nya berkali-kali.
"Nope. Feed me, mom. I want kisses."
Yeonjun sialan. Dia mengatakan itu dengan wajah yang kelewat polos dan mata berbinar. Dia pikir aku mudah luluh?
Tentu saja!
"Kau ingin ku cium dimana?" Dengan semangat ia menunjuk semua bagian wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Flirty Touch : Stranger From The Night ||• Choi Yeonjun •|| ✔️
Fanfiction[17+] We are just strangers .... until that night, we became a total lovers Dia dengan mudah menghapus patah hati ku. Dari sentuhan dan caranya menggelitik telinga ku, bagai lubang hitam yang menarik ku sampai semua gravitasi hilang dibawah sentuhan...