29. Past (Throwback)

233 24 17
                                    

Haii💜
Bentar lagi tamat, Yeaayy🥳
Maaf yaa ga jadi update malem, aku ketiduran hahaha
Btw, aku bakal marathon update sih.. jadi maaf kalo terkesan buru²😂
Ga rela sebenernya pisah dari Ayah Tae sama dede Sohee:( tapi mo gimana lagi, cerita ini harus ditamatin karena udh gantung selama 2 tahun🙃
Wkwk dahlah..

Happy Reading!

____

"Yeoboseyo.. apa kabar, sayang? Aku sangat merindukanmu"

Haneul terkekeh mendengar ucapan dari seseorang diseberang telpon, yang tak lain adalah Jimin. Sahabat baik suaminya, Taehyung.

"Aku juga merindukanmu. Akhir-akhir ini kau sibuk sekali seperti 'dia'. Seperti tak ada bedanya saja aku berhubungan denganmu atau tidak". Ucap Haneul kesal, membuat Jimin terkekeh gemas.

"Jangan marah begitu, dong. Kan aku kerja seperti ini untuk mu juga Sayang, hm"

"Alasanmu juga sama seperti 'dia'. Sudahlah aku tutup saja telpon nya".

"Hey.. kenapa kau sensi sekali sih? Sedang menstruasi, hm?". Tanya Jimin heran karena sikap Haneul yang tak biasanya.

Haneul adalah tipikal wanita yang mandiri dan tidak manja, ia begitu dewasa dalam menanggapi suatu hal. Jarang sekali marah karena hal-hal sepele. Namun kali ini sikapnya seperti bukan Haneul, sedari tadi wanita itu berbicara dengan ketus dan nada sebal.

"Aku tidak sedang mens kok"

"Lalu.. kenapa?"

Haneul menghela nafas pelan, sedikitnya membuat Jimin merasa penasaran.

"Kenapa sayang? Sepertinya kau sedang ada masalah?. Kau bisa berbagi padaku"

Haneul menggumam cukup panjang, semakin menambah kadar keingintahuan Jimin.

"Hey, ada apa?"

"Aku.. hamil". Ujar Haneul sangat pelan, terkesan berbisik. Bahkan Jimin pun sampai tak mendengar nya sama sekali.

"Bagaimana? Aku tak mendengarnya sayang. Tolong ucapkan sekali lagi"

Wanita itu ragu ingin memberitahukan hal ini pada Jimin. Sesekali kepalanya menoleh ke pintu, takut-takut suaminya datang dari kantor dan memergokinya tengah menelpon sang kekasih.

"Jimin, aku ingin kau berjanji satu hal padaku"

"Hm? Apa itu?"

"Kau harus berjanji padaku untuk tidak meninggalkan ku sampai kapanpun". Ucap Haneul serius.

Jimin terkekeh pelan.

"Bukankah seharusnya aku yang berbicara seperti itu padamu?". Ujar Jimin sangat lembut, seketika perasaan tenang menghantam Haneul saat mendengar suaranya.

"Jimin"

"Ya sayang?"

Haneul menggigiti kukunya dengan gelisah, sesekali matanya menatap kearah benda panjang berwarna putih yang terdapat dua garis berwarna biru di pangkuan nya.

"Kumohon jangan tinggalkan aku"

Terdengar kekehan lagi dari sana yang mampu menularkan senyuman di bibir Haneul.

"Jimin"

"Ya sayang?. Kau sudah memanggil ku lebih dari tiga kali". Ucap Jimin dengan nada canda didalamnya.

PERFECT DADDY || KTH (New Version)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang