25. Taken Away

244 30 11
                                    

Hai💜
Bismillah chapternya panjang😆
Jangan lupa vote dan komen..

Happy Reading!

___

Taehyung masih memikirkan ucapan Yoongi dua hari yang lalu. Ia bahkan sering melamun sampai Sohee terus menegurnya dan bertanya tentang apa yang membuat nya seperti itu.

Bahkan Yoongi sudah kembali dari rumahnya untuk bekerja, tapi suaranya seolah masih tertinggal dan masih membicarakan hal menyakitkan itu.

"Ayah jangan melamun telus, bahaya". Sohee menggoyangkan lengan Taehyung pelan.

Ucapan Sohee menyadarkan Taehyung, membuat nya menoleh sekilas pada putrinya, lalu kembali fokus pada jalanan didepan yang tengah ramai.

"Maaf, ayah hanya sedang memikirkan pekerjaan di kantor"

Sohee hanya diam tak merespon ucapan Taehyung.

Perjalanan menuju sekolah kali ini terasa hening karena Sohee yang memilih diam sambil memperhatikan jalan, dan Taehyung yang masih memikirkan ucapan kakaknya tempo hari.

"Ayah jemput Sohee kan?"

Ucapan Sohee memecah keheningan diantara keduanya. Taehyung mengangguk, sesekali menoleh kearah Sohee.

"Tapi sedikit telat, tidak apa-apa kan?"

"Eung. Tidak apa-apa, lagipula Sohee sudah telbiasa menunggu ayah"

Taehyung tersenyum tipis mendengar ucapan Sohee. Ia kemudian menghentikan mobilnya di halaman sekolah.

Setelah memarkirkan mobilnya, ia turun memutari mobil dan membantu Sohee untuk turun dari sana.

Tangan nya menggandeng tangan kecil Sohee, saat berbalik ia langsung bertemu dengan tatapan dari seseorang yang Taehyung kenal sebagai paman dari Jihyun.

Pria itu terus menatap kearah nya dan juga Sohee, sesekali tersenyum tipis. Meski terlihat sedikit mencurigakan, tapi Taehyung tetap berjalan mencoba mengacuhkan tatapan itu.

"Jiyun!"

Taehyung mengalihkan pandangan kearah Sohee, yang tengah melambaikan tangannya dengan antusias.

"Nuna tumben sekali telat datang". Ujar Jihyun setelah sempat membungkukkan badan menyapa Taehyung.

"Biasanya juga jam segini kok". Sohee menatap jam kecil yang melingkar ditangannya.

"Benarkah?. Tapi aku tidak pernah lihat"

"Benal. Kau yang telat bukan aku"

Taehyung mengusap kepala dua anak yang tengah berdebat itu dengan lembut.

"Tidak boleh bertengkar. Ini masih pagi"

"Berati kalau sudah siang, boleh Paman?". Tanya Jihyun jahil, yang mengundang kekehan dari Sohee disusul tawa Jihyun.

"Hm. Asal tidak sampai memukul". Ucap Taehyung menatap keduanya yang masih tertawa.

Mereka sudah sampai di depan kelas, Taehyung berjongkok menyamakan tinggi Sohee.

Ia mengusap rambut Sohee dengan lembut, "Tunggu ayah di bangku seperti biasa ya. Jangan mau di ajak oleh siapapun itu. Arrachi?"

Sohee mengangguk patuh, membuat Taehyung tersenyum melihatnya.

"Termasuk ayahku?". Tanya Jihyun polos.

Mendengar itu Taehyung langsung gelagapan, ia lupa jika disana ada Jihyun. Untung saja dia tidak keceplosan menyebut merk.

PERFECT DADDY || KTH (New Version)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang