Warning:
Pembaca yg bijak pasti tau yg mana non fiksi sama fiksi.
Jgn bawa cerita ini ke real life dan jadilah pembaca yang bijak!Telah direvisi:04 September 2021
What's wrong?
────••────Yangyang dan Renjun pergi menuju kesekolah dengan langkah gontai,antara malas bertemu orang-orang dan juga tidak ada yang menarik ditempat itu.
"Mangsa gue selanjutnya siapa ya?" Tanya Yangyang pada kakak tirinya itu dan langsung mendapat pukulan kecil dari Renjun karena sudah lelah dengan pembukaan kata setiap memasuki gerbang sekolah,"Lo sehari gak ngoleksi begituan bisa gak sih? Lo gak tau tiap malam gue muntah-muntah gara-gara semua boneka lo."
Yangyang tertawa kecil,"Gak ada yang nyuruh lo masuk kekamar tengah,ngapain lu masuk kesana kalo gak main sama boneka-boneka gue."
Renjun berdecak malas,malas meladeni adik tirinya yang sudah terlanjur susah diatur ini."Terserah lo."
Langkah kedua pemuda itu berhenti di lorong kelas sebelas,dua pemuda yang tengah tertawa senang dan di satu sisi seorang gadis yang terjatuh dari kursi rodanya dan terlihat berusaha agar tidak menangis didepan orang-orang yang juga ikut melihatnya.
Renjun yang juga ikut melihat dari jauh langsung menoleh kearah Yangyang,"Kenapa diem? Mangsa baru?"
Yangyang tersenyum miring lalu memiringkan kepalanya,"Menurut lo?"
Yangyang berjalan menuju kedua pemuda yang masih mengolok-olok gadis itu.Dari belakang Renjun hanya bisa pasrah jika nanti malam dia akan kembali muntah-muntah untuk kesekian kalinya.
"Ayolah Yangyang,lo bisa gak sih,gak ngerepotin gue sekali aja?"
"Mulai."
Yangyang berlari membenarkan kursi roda milik gadis itu dan mengangkat tubuh kecil itu dan menaruhnya diatas kursi rodanya."Kalian bisa gak sih sehari gak ganggu Park Siyeon?"
Koo Jungmo dan Park Jihoon hanya tertawa seolah-olah meremehkan laki-laki yang ada didepannya ini,"Gak usah jadi pahlawan kesiangan deh lo,lo lupa kalo lo dan Renjun juga selalu dibully sama anak-anak sini? Cih sok jadi pahlawan."Cibir Jihoon.
Renjun yang mendengar namanya barusan disebut hanya bisa diam dan langsung menyuruh adiknya itu untuk mengantarkan Siyeon ke kelasnya.
"Heh Renjun! Kerjain PR gue cepetan!" Teriak Jungmo saat Renjun dan Yangyang tengah mendorong kursi roda milik Siyeon.
Renjun hanya diam,tak ingin menggubris laki-laki itu dan terus mendorong kursi roda milik Siyeon.Siyeon yang tahu hal itu langsung memegang tangan Renjun,"Aku bisa ke kelas sendiri."Ucapnya lalu beralih ke Yangyang yang ada disamping kirinya,"Makasih ya udah bantu aku."
Yangyang mengangguk namun masih dengan mendorong kursi roda Siyeon.
"Ternyata dia tuli juga ya.Heh Renjun!" Teriak Jungmo untuk kedua kalinya.Yangyang yang mengetahui hal itu langsung menyuruh kakaknya itu untuk menuruti permintaan dua laki-laki itu meskipun dalam hati ingin rasanya Renjun menarik rambut adiknya,"Lo gila? Gak,gue gak mau."
Yangyang memberhentikan langkahnya dan langsung menoleh kearah Renjun,"Gue tau maksud lo,Huang Renjun.Turuti perintahnya untuk terakhir kalinya habis ini lo gak akan disuruh-suruh lagi sama dua setan itu paham?"
Terpaksa Renjun menuruti perintah Yangyang karena tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.Ahh--andaikan Yangyang bukan adik tirinya mungkin ia sudah membuang laki-laki itu jauh-jauh dari pandangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔]1.What's wrong?
Fanfiction❝Sebelum lo suruh gue buat berhenti,coba lo tanya dulu sama diri lo sendiri,apa pendosa kayak lo pantes jadi malaikat berhati busuk?❞ ┈────་ 𖥸་────┈ Huang Renjun selalu melakukan segala cara agar adik tirinya,Huang Yangyang tidak melakukan perbuata...