𝟎𝟐.𝐓𝐮𝐛𝐮𝐡

225 31 4
                                    

Kalo misalnya dicapture sebelumnya sama chapture selanjutnya nemu kayak kata yang gk nyambung sama ceritanya ,itu karena keyboardnya autocorrect kalo gak aku ngetiknya yang kecepetan.

What's wrong?
┈───────┈

"Renjun,tugasmu udah selesai?"

"Bentar."

"Ini."

"Makasih ya."

Renjun kembali melihat kearah jendela,melihat murid-murid yang pergi kedalam sekolah.Semalam dia dan Yangyang mengumpulkan 'boneka' lagi.Jika dipikir-pikir benar juga kata Yangyang,mengumpulkan boneka ternyata sangat seru juga.Tidak,dia tidak boleh terpengaruh oleh adik tirinya itu.

Tadi pagi ia tak ada selera makan akibat boneka-boneka milik Yangyang,Renjun pikir apa boneka-boneka itu tidak diawetkan agar baunya tidak menyengat?

Beberapa hari ini Renjun tak mengalami pembullyan seperti biasanya.Syukurlah,jika tidak,mungkin Yangyang akan mengajaknya 'bermain' dan 'mengumpulkan' boneka lebih banyak lagi.

"Yangyang sialan! Gue gak nafsu makan gara-gara bau boneka-boneka nya."Batinnya yang masih melihat murid-murid yang berlari dilapangan sekolah dari balik jendela.

" Renjun!"

Seorang gadis berambut hitam itu menepuk pundak Renjun dari belakang membuat Renjun sedikit terkejut dan menoleh kebelakang,"Ada apa,Heejin?"

"Aku bawa coklat banyak,ini buat kamu."Balas Heejin lalu memberikan tiga bungkus coklat ke pemuda itu.

" Makasih ya."Setelah berterima kasih pada Heejin,Renjun langsung membuka bungkus coklat tersebut dan memakannya.

"Enak?" Tanya Heejin.

Renjun mengangguk cepat,"Enak banget,gue belum pernah ngerasain coklat ini sebelumnya."

"Kalo kamu mau lagi,ambil aja masih banyak kok." Ujar Heejin lalu kembali memakan satu kotak penuh coklat.

Hari ini Renjun sedang tak ingin menemui Yangyang,dirinya masih kesal karena adiknya itu tidak mengurusi boneka-boneka nya dengan baik membuat bau nya menyengat dan tercium di sembarang tempat.

Tidak masalah jika yang mencium aroma itu hanya dirinya dan adiknya,bagaimana jika tetangga apartemen mencium bau 'itu'? Bisa celaka mereka berdua.

───•𖥸•───

Waktu istirahat Renjun memilih untuk pergi ke rooftop sekolah untuk menghirup udara segar.Cuacanya sangat terik hari itu,jadi tak ada seorang pun berada di rooftop.

" Ayah,gimana cara sadarin Yangyang? Ngomong sama Yangyang sama aja ngomong sama batu,gak ada gunanya."

Renjun menghela nafas kasar,jika dihitung-hitung,sekarang musim panas bulan Juni,berarti sekarang Yangyang sudah mengumpulkan lima boneka dan entah ia akan mengumpulkan lebih banyak boneka lagi atau tidak hari ini.

Saat ditanya kenapa adiknya itu suka sekali 'bermain' dengan boneka itu? Pasti Yangyang akan menjawab jika dirinya juga tak bisa memberi alasan yang jelas,bahkan ia bermain dengan boneka-boneka nya tanpa ada rasa kasihan sama sekali.

Mati rasa,kalau kata Yangyang.

"Ngehindar dari gue lo?"

Renjun sontak terkejut saat Yangyang tiba-tiba ada disampingnya sambil memakan kripik kentang.Renjun tak menggubris laki-laki itu,dia masih terus melihat murid-murid yang berkeliaran dari atas rooftop.

[✔]1.What's wrong? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang