EXPLORE : Chapter 22

3.8K 517 41
                                    




Lisa bangun dari tempat tidur Junkyu dengan perlahan agar tidak membangunkannya.


Saat tadi mereka sedang berpelukan di ruang tengah, Junkyu tiba tiba mengatakan bahwa dia mengantuk dan ingin Lisa menemaninya sampai tertidur. Sedangkan Jennie langsung masuk ke kamarnya sendiri untuk menenangkan diri.


Setelah menutupi sebagian tubuh Junkyu dengan selimut, Lisa keluar kamar sambil berjinjit lalu menutup pintu tanpa suara. Setelah itu, ia menghela napasnya lega.


"Dimana Jennie?" gumam Lisa sambil melihat keseliling apartment Jennie tanpa menemukan Jennie.


Lisa berjalan ke kamar Jennie yang hanya berjarak lima meter dari kamar Junkyu.


Ia mengetuk pintu yang tertutup itu tapi tidak ada sahutan dari dalam. Akhirnya Lisa memutuskan langsung membuka perlahan pintu kamar Jennie, ia mengintip apa yang sedang Jennie lakukan sampai tak menjawab ketukannya.


Namun Lisa melihat Jennie hanya sedang duduk di tepi tempat tidurnya dengan kedua tangannya yang menopang dagunya.


Lisa masuk lalu menutup pintu kamar Jennie. Ia berjalan ke Jennie yang sepertinya masih tak menyadari kehadirannya disini.


Lisa duduk disebelah Jennie, ia melihat bibir Jennie sedikit mengerucut karena tumpuan pada pipinya, membuat Lisa terkekeh karena Jennie terlihat imut jika dipandang sedekat ini. Lisa melambaikan tangannya dedepan Jennie tapi Jennie tak meresponnya, ia masih melamun, menatap kosong pandangan di depannya.


"Jennie" panggil Lisa sambil menoleh ke Jennie, tapi Jennie juga tak meresponnya.


"Jen—" tiba tiba Jennie tersentak mundur karena Lisa menyentuh paha nya.


"Ka-kamu kok disini?" tanya Jennie, ia berfikir bagaimana mungkin orang yang daritadi ada di dalam pikirannya keluar begitu saja dan duduk disampingnya seperti saat ini.


"Aku memang disini daritadi, ingat? Aku sudah menemani Junkyu sampai tertidur." ucap Lisa seketika membuat Jennie ingat bahwa Lisa memang sudah berada di apartment nya daritadi.


"Ah, terimakasih" jawab Jennie, ia sebenarnya tidak tau harus bersikap seperti apa pada Lisa setelah anaknya menginginkan mereka berdua bersama, apalagi Junkyu sudah memanggil Lisa dengan sebutan 'Mama'. Jennie tidak tau harus bagaimana, apa ia harus meneruskan hubungan tanpa status ini? Atau ia harus menanyakan pada Lisa bagaimana tentang hubungan dan status mereka selanjutnya?


"Lisa—" "Jennie—"


"Ah kamu duluan" kata Jennie membuat Lisa mengangguk.


"Kamu sudah makan malam?" Jennie memutar matanya dalam diam, bagaimana bisa Lisa bertanya seperti itu, ini baru pukul tujuh malam dan daritadi Jennie berada di kamarnya.


"Tentu saja belum." jawab Jennie malas. Jennie ingin berdiri ketika Lisa menahan tangan Jennie untuk tetap duduk.


"Mau kemana? tunggu dulu."


"Mau makan diluar?" tanya Lisa lagi membuat Jennie menoleh.


"Bagaimana dengan Junkyu?"


"Dia baru saja tidur, tidak mungkin terbangun dengan cepat." tentu saja Lisa sudah tau bagaimana kebiasaan Junkyu jika tertidur, ia tidak akan bangun secepat itu jika tidak dibangunkan.


"Maksudmu, kita dinner diluar dan meninggalkan Junkyu?" tanya Jennie tak percaya.


"Right! Hanya kita berdua." ucap Lisa membuat Jennie mengerucutkan bibirnya, ia mengira Lisa tidak lagi memperhatikan Junkyu. "Kita akan membawakan untuknya juga nanti saat pulang, tenang saja Jennie. Tidak mungkin kan aku membangunkan Junkyu saat ia baru saja tertidur? Itu membuatnya pusing." ucap Lisa saat ia melihat Jennie mengerucutkan bibirnya.


EXPLORETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang