Lisa membuka matanya, hal pertama yang ia lihat adalah bare face cantik Jennie yang baru bangun tidur sambil tersenyum menatap Lisa.
"Morning sayangnya Jennie." ucap Jennie terkekeh geli mendengar ucapannya sendiri, ia mengecup bibir Lisa.
"Morning sayang." jawab Lisa sambil tersenyum.
"Kamu tidur jam berapa tadi malam? Aku mendengar kamu berbicara dengan seseorang? Kamu menghubungi siapa sayang?" tanya Jennie.
"Ah itu, Bambam. Ya Bambam. Aku menanyakan bagaimana keadaan club saat aku tidak ada." ucap Lisa jelas berbohong karena semalam ia berbicara dengan Amber lewat sambungan telpon.
"Lalu bagaimana?" tanya Jennie.
"Ya katanya pemasukan sedikit berkurang karena tidak ada aku. You know lah, aku kan daya tarik nya disana." jawab Lisa sambil tertawa, Jennie langsung menarik telinga Lisa.
"Aak ampun sayang, aku hanya bercanda."
Jennie melepaskan tangan tapi tetap menatap Lisa tajam.
"Aku tidak pernah bermain dengan siapa pun disana sayang, i swear!"
"Can i trust you?" Lisa mengangguk cepat membuat Jennie tersenyum lagi.
Mereka berdua memainkan ponselnya masing masing selama beberapa menit sampai ucapan Lisa yang tiba tiba membuat Jennie mengalihkan perhatiannya ke Lisa lagi.
"Aku tadi bermimpi." kata Lisa.
"Oh ya? Mimpi apa?"
"Kamu hamil."
"Mwo!? Aku hamil? Anak siapa? Jangan bilang anak GD oppa!?" Lisa langsung memukul pelan bibir Jennie karena berbicara hal yang acak membuat Jennie mengerucutkan bibirnya.
"Siapa tau kan karena kamu cemburu kemarin, jadi kamu mimpi aku hamil dengan GD oppa."
"Sayang please, aku lagi bicara tentang mimpi aku."
"Okay sorry."
"Jadi, aku mimpi kamu hamil anak aku, anak kita." kata Lisa.
"Bagaimana mungkin." jawab Jennie sambil terkekeh tak percaya. Namun, saat melihat ekspresi Lisa yang terlihat kecewa, ia kembali diam.
"Mana aku tau, itu hanya mimpi. Kamu tau kan mimpi itu sebagian besar hanya bunga tidur." jawab Lisa. Sebenarnya Lisa tidak mimpi apapun tadi malam. Hanya saja, ia bingung harus mengatakan awalnya bagaimana bahwa ia ingin memiliki anak bersama Jennie, jadi Lisa menggunakan alasan bahwa ia mimpi Jennie hamil anak mereka.
Jennie mengangguk lalu menatap Lisa lagi, "Kamu tidak ingin kita punya anak?" tanya Jennie membuat mata Lisa membesar.
"Tentu saja aku sangat ingin, tapi bagaimana caranya?" tanya Lisa, sengaja bertanya pada Jennie, ia ingin tau cara dari Jennie apakah sama dengan cara yang diberi tau Amber semalam.
"Aku pikir itu harus ada persetujuan, aku harus menyetujui dulu kalau kamu mau hamil." kata Jennie tapi Lisa langsung menggelengkan kepalanya.
"Kamu saja yang hamil, aku takut sayang." jawab Lisa cepat.
"Takut hamil?"
"Bukan... You know kan kalau melahirkan nanti dibius dulu sementara aku takut jarum suntik."
"Ya melahirkan normal saja, apa susahnya. Tanpa dibius." jawab Jennie membuat Lisa menggelengkan kepalanya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
EXPLORE
RomanceLalisa yang mengalami kebosanan di hari liburnya karena kekasihnya meninggalkan nya sendiri pulang ke kampung halamannya di Thailand. Ia memutuskan untuk membukan instagram, mencari foto foto wanita sexy untuk menyegarkan matanya di laman Explore in...