[10] KEJADIAN ANEH BERTEMU DENGAN DIA

275 87 3
                                    

WARNING❗

Disarankan untuk tidak ngelamun saat baca part ini! Boleh mendalami namun hati-hati.

Kalo boleh saran bacanya pas malam aja guys, biar feel horornya dapet. Terus bacanya sendirian di Kamar😁🙏
.
.
.
Happy Enjoy Reading
-
-
-
-
-

KEJADIAN ANEH BERTEMU DENGAN DIA.

Hari beranjak sore dan matahari mulai terbenam. Safira belum juga ditemukan, meski mereka sudah berusaha mencarinya. Bahkan, jejak lain dari gadis itu sama sekali tidak ada. Padahal, mereka sampai mengelilingi area hutan lebih dalam.

Mereka bingung harus mencari ke mana lagi. Sementara Riyan terlihat makin sedih dan tidak bersemangat. Ia terus memikirkan Safira. Ia juga bingung harus mencari ke mana.

Derren akhirnya mengusulkan, "Gimana kalau kita lanjut besok? Soalnya kita udah cari di sekeliling hutan, tapi Safira tetap nggak ada."

"Gue setuju. Lagian itu anak ke mana, sih? Bikin repot aja!" ujar Robby kesal.

Riyan menatapnya tajam. "Eh, lo kalau nggak mau cari Safira, ya udah diam aja! Nggak usah cari pacar gue!"

"Lah, lo kenapa nyalahin gue? Yang salah itu lo! Kenapa sampai sekarang Safira belum ketemu? Karena lo yang nggak becus jaga Safira!" balas Robby dengan suara lantang.

Tiba-tiba Riyan mendekat dan menonjok wajah Robby hingga cowok itu terjatuh. Tidak terima diperlakukan demikian, Robby bangkit dan bersiap menghajar Riyan. Namun, kejadian itu terhalang karena Viola menghampiri mereka.

"Udah, udah, cukup! Kalian berdua apa-apaan, sih? Masih sempat-sempatnya berantem! Apa kalian nggak mikirin kondisi sekarang ini, hah?!" bentak Viola.

Robby dan Riyan yang tadinya bertengkar, kini tidak jadi melanjutkan perkelahian. Mereka hanya terdiam dan saling pandang.
Derren menghela napas berat. "Mending kita cari Safira besok. Hari udah mulai sore. Bentar lagi malam."

"Gue nggak setuju, gue tetap bakal cari Safira gimana pun caranya. Gue harus bisa nemuin Safira!" bentak Riyan, menentang keputusan Derren.

"Ayolah, Yan. Lagian, kalau kita nekat cari Safira dalam kondisi kabut yang mulai turun, kita sendiri yang bakal kesulitan," ujar Raffa berusaha membujuknya.

"Benar yang dibilang Raffa, Yan. Lo bisa lihat kalau hari udah mulai gelap. Kabut juga udah mulai nutup area di sekitar hutan," imbuh Derren.

Mendengar pernyataan mereka yang sulit didebat, akhirnya Riyan mengalah dan berhenti mencari Safira. Pada dasarnya, mereka semua juga bimbang. Namun, mencari seseorang di tengah gelapnya hutan berkabut bukanlah keputusan yang bijak.

Selain itu, hawa di Hutan Roban sangat dingin. Ditambah lagi risiko bertemu binatang buas. Derren hanya berusaha mencari jalan tengah dari permasalahan.

Ia juga memikirkan kondisi para cewek.
Hari makin gelap. Kabut pun menutupi pandangan. Suhu di dalam hutan kian merosot. Derren menyalakan api unggun. Cahaya dari nyala api itu sedikit menerangi sekeliling. Mereka berkumpul, duduk bersebelahan, dan menghangatkan badan masing-masing.

Hanya saja, Riyan tampak berbeda. Ia menyendiri. Orangnya menjadi pendiam, sering melamunkan Safira yang belum juga ditemukan. Sampai saat itu Riyan belum juga makan.

Cursed Place~Horor [END]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang