Chapter 2

2.2K 161 29
                                    

Hari yg ditunggu telah tiba.

Tay mengenakan tuxedo putih yang membuatnya terlihat sangat tampan. Ia bercermin dan tersenyum. Tersenyum getir.

Disisi lain, juga terlihat seorang pria mengenakan tuxedo yg sama dengan Tay. Namun bedanya, dia terlihat tampan sekaligus cantik disaat yg sama. Ia juga memandangi dirinya di depan cermin.

"Hari ini aku akan menikah" ia tersenyum. Senyum yg sulit diartikan.

"Tuan, acara akan segera dimulai" seorang maid mengingatkan dan dibalas anggukan.

"Hufft. Kamu pasti bisa" ia menyemangati diri sendiri sebelum keluar dari biliknya.

***

Pintu terbuka dan menampilkan 2 orang pria. Salah satunya mengamit lengan seorang lelaki paruh baya yg diketahui adalah ayahnya.

Tay menatapnya. Untuk sejenak dia merasa terkesiap.

"Cantik" gumamnya tanpa sadar.

Ia mengulurkan tangannya menuntun pasangannya naik ke atas altar.

"Aku titip anakku padamu, Tay" pesan seorang ayah kepada mantunya.

"Khab, Pho" Tay menjawab sambil tersenyum.

Kedua mempelai itu kini berbalik menghadap sang pendeta.

"Tay Tawan. Berjanjilah untuk tetap bersama pasanganmu dalam keadaan suka maupun duka. Menjaga kesetiaan satu sama lain serta mampu membangun rumah tangga yg aman dan damai. Bersediakah Kamu?" Tay menatap seseorang disampingnya sejenak.

"Khab. Saya bersedia"

"New Thitipoom. Berjanjilah untuk tetap bersama pasanganmu dalam keadaan suka maupun duka. Menjaga kesetiaan satu sama lain serta mampu membangun rumah tangga yg aman dan damai. Bersediakah Kamu?" New menoleh pada Tay dengan perasaan ragu. Namun kemudian...

"Khab. Saya bersedia"

Acara dilanjutkan dengan bertukar cincin. Cincin yg telah Tay berikan pada Gun kini ia pasangkan pada pria yg telah menjadi pendampingnya. Bukannya Tay tak mampu membeli cincin lagi. Tapi Gun yg memaksanya.

"Baiklah. Dipersilahkan untuk berciuman. Semoga Tuhan memberkati kalian. Amen" ucap sang pendeta di akhir kata.

Tay menghadapkan tubuhnya pada New, begitupun New. Mereka saling berhadapan hingga akhirnya Tay mulai mendekatkan tubuhnya. Mengikis jarak dikeduanya. New yg paham mulai memejamkan matanya. Sedetik kemudian bibir Tay menyentuh bibir New. Tay melumatnya perlahan membuat pikiran New kacau. Sangat kacau.

Pada akhirnya, Tay menikah dengan New. Semuanya berlalu begitu saja. Tepatnya 2 minggu lalu. Gun mengetahui semuanya dan ia merelakan kedua sahabatnya itu untuk bersanding ke pelaminan.

Flashback

Beberapa hari setelah Tay mengumumkan pernikahannya pada sahabatnya, dia disibukan dengan berbagai macam hal. Ya. Hal-hal mengenai pernikahannya dengan Gun.

Mulai dari fitting baju pengantin, dekorasi, catering, undangan, dan lain sebagainya. Membuatnya merasa lelah namun segera tergantikan oleh perasaan bahagia mengingat ia akan menikah dengan sang pujaan hatinya.

Sampai pada suatu hari. Setelah semuanya kelar, tepatnya setelah menyebar undangan, Tay diajak teman Alumninya untuk ke club melepas masa remajanya.

"Tay, ayo kita ke club. Bersenang-bersenang sebelum kau menikah" Tay berpikir sejenak. Tak ada salahnya jika ia meminum sejenak. Ia juga merasa telah lama tidak merasakan minuman di club lagi sejak mengenal Gun.

Sunshine and Moonlight END ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang