Chapter 20

2.5K 152 6
                                    

New telah dipindahkan ke kamar pasien biasa. Beberapa selang masih menempel di tubuhnya pertanda pria putih itu belum tersadar dari tidur panjangnya.

Tay memasuki ruangan itu dan menatap New dengan perasaan iba. Tak henti-hentinya ia merutuki kebodohannya selama ini. Dadanya terasa sesak melihat orang yg dicintai terbaring lemah disana. Sebuah cairan bening meluncur bebas dari mata kirinya. Ia menangis.

"Maaf, New. Maafkan aku" isaknya dalam tangis. Pandangannya turun ke perut New.

"Maafkan daddy, nak. Hikss. Daddy telah membuatmu tidak bisa melihat indahnya dunia. Daddy tidak bisa membuatmu bertemu dengan papamu yg sangat indah ini. Maaf. Hikss" Tay menggenggam tangan New erat.

"Sudahlah, Tay. Ini bukan kesalahanmu. Kau tidak perlu merasa bersalah" ucap Toyy yg entah sejak kapan ada di belakangnya. Ia menyentuh pundak Tay memberi ketenangan disana.

"Jika aku menyadarinya sejak awal. New tidak akan seperti ini. Dan... dan jika aku tidak meninggalkannya tadi. New... New tidak akan kehilangan janinnya. Ini semua salahku, Toyy. Aku gagal untuk menjadi kepala keluarga" tangis Tay semakin menjadi.

Toyy tak bisa berkata-kata lagi. Biarlah pria tan itu meluapkan semua perasaannya malam itu.

***

Hingga beberapa hari kemudian New belum juga sadar. Tay dengan telaten merawat tubuh New. Seperti saat ini. Tay sedang membersihkan tubuhnya dengan sebuah kain bersih yg telah ia celupkan ke air hangat. Tay mengamati perawakan suaminya yg semakin kurus.

"Cepatlah sadar, New. Aku merindukanmu" Tay menyeka air matanya yg hampir jatuh. Ia kembali melanjutkan kegiatannya.

Beberapa jam kemudian. OffGun datang menjenguk. Gun membawa sebuket bunga dan ia letakan di vas.

"Bagaimana keadaannya? Apa dia belum sadar?" Off berdiri di sisi ranjang menatap prihatin New.

"Seperti yg kau lihat. Dia belum menunjukan reaksi apapun hingga saat ini"

"Sabar ya Phi. Kau juga harus jaga kesehatanmu. Lihat tubuhmu sangat kurus karena terlalu memikirkan P'New" Gun miris melihat kondisi 2 sahabatnya itu.

"Aku merindukannya" gumam Tay.

Mereka bertiga memandangi wajah New yg terlihat pucat.

"Oh iya. Kita kesini akan memberimu ini" Off menyerahkan sebuah kertas pada Tay.

 Kita kesini akan memberimu ini" Off menyerahkan sebuah kertas pada Tay

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kalian akan menikah? Akhirnya. Selamat ya Peng" Tay memberi salam pada kedua orang didepannya.

"Kau dan P'New harus hadir di acara spesial kami. Kita akan mengadakan pesta meriah disana. Ya kan, Papii?" Off mengangguk dan tersenyum pada Gun.

"Kenapa harus di Phuket?"

"Phuket adalah tempat terindah di Thailand. Aku ingin momen terindahku dengan Gun diadakan disana. Dan Gun juga setuju" jawab Off. Ia merangkul bahu calon suaminya.

Sunshine and Moonlight END ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang