Chapter 3

2.1K 159 18
                                    

"Selamat ya peng" ucap Off pada TayNew. Bukannya menjawab, Tay sibuk mengamati Gun yg ada disamping Off.

"Gun" lirih Tay.

"Selamat ya P'Tay. Semoga hubungan kalian langgeng hingga akhir tua" Gun melontarkan ucapannya merasa dirinya ditatap oleh 'mantan' pacarnya.

"Dan kau P'New, sekarang kau sudah menjadi seorang suami untuk P'Tay. Aku titip dia padamu. Baik-baik kalian" Gun beralih pada New dan tersenyum meski masih terasa sedikit sesak di dadanya.

"Gun. Semua terjadi karena kesalahan. Aku tidak bermaksud merebut Tay darimu" New masih berusaha menjelaskan semuanya pada Gun. Gun tersenyum manis menunjukan lesung pipinya.

"Dengar ya Phi. Entah ini karena kesalahan kalian atau bukan, aku merasa bahwa kalian memang jodoh yg ditakdirkan Tuhan. Sedangkan aku dan P'Tay mungkin belum berjodoh. Dan ku harap semoga secepatnya aku akan menemukan jodohku dan segera menyusul kalian" ketiganya merasa terenyuh mendengar setiap ucapan Gun. Di era seperti ini masih ada seseorang sebaik Gun.

"Mungkin jika itu bukan P'New aku juga tidak akan bisa menerimanya. Yg jelas aku merestui hubungan kalian" lanjutnya disertai senyuman, lagi.

Kedua bola mata Tay tak pernah lepas dari seseorang didepannya itu. Kemudian beralih pada pria cantik disampingnya.

'Aku memang telah menikah dengannya. Tapi aku akan tetap mencintaimu Gun' batin Tay.

Seusai bertemu sang pengantin, OffGun duduk di kursi tamu sambil menikmati hidangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seusai bertemu sang pengantin, OffGun duduk di kursi tamu sambil menikmati hidangannya.

"Gun, kau serius dengan ucapanmu tadi?" Tanya Off penasaran karena ada seseorang berhati malaikat didekatnya.

"Memangnya kenapa? Aku serius. Aku sudah merasakannya sejak awal. Selama aku berpacaran dengan P'Tay, dia memang terlihat sangat menyayangiku. Tapi jika kau melihatnya lebih dalam. Ada sebuah rahasia yg hanya dia ketahui. Aku pun juga tidak tau apa itu"

"Rahasia apa? Kukira orang ceplas ceplos sepertinya tidak memiliki rahasia apapun"

"Dulu. Beberapa hari setelah dia mengajakku berpacaran. Aku menemukannya dia sedang tidur di jok mobilnya. Aku pikir saat itu dia kelelahan karena memang siangnya banyak yg harus dilakukan dikantor. Saat aku mencoba membangunkannya, dia mengigau menyebutkan 'Moon' dalam tidurnya. Aku juga tidak tau siapa dia. Tapi satu yg kutau. Dia sangat mencintainya"

"Kalau dia sangat mencintai moon nya. Kenapa dia memacarimu?"

"Itu yg belum sempat aku tanyakan hingga sekarang. Aku juga tidak tau apa maksudnya. Dan egoisnya aku menikmati saat-saat bersamanya"

"Kau mudah sekali membuka perasaan untuk seseorang. Apa kau tidak berniat membuka hati untukku?" Tanya Off dengan nada menggoda.

"Tutup mulutmu papii. Kau sudah kuanggap seperti kakakku sendiri"

Sunshine and Moonlight END ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang