Chapter 23

2.8K 151 3
                                    

Beberapa bulan kemudian. Hari ini adalah hari tersibuk bagi Tay. Ia harus menyelesaikan beberapa urusan di kantornya. Membuatnya pulang ke rumah saat larut malam. Dengan langkah gontai ia memasuki rumahnya. Ia membuka pintu dan membolakan mata melihat pemandangan didepannya.

Tay melihat beberapa foto dirinya dan New terpajang hampir di seluruh ruangan itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tay melihat beberapa foto dirinya dan New terpajang hampir di seluruh ruangan itu. Dengan dihiasi ribuan lilin disekitarnya membuat ruangan itu terlihat sangat indah.

Tay berkeliling dan berhenti di titik utama. Ia melihat sebuah amplop berisi surat dan membacanya.

Teruntuk Tay Tawan.

Sudah 3 tahun. Sejak kita bertemu untuk pertama kalinya. Dari hari itu hingga hari ini. Kita telah melalui banyak hal. Dengan surat ini. Aku ingin mengatakan bahwa aku sangat bahagia bersamamu. Kau adalah bagian dari hidupku. Ayo kita menua bersama, Tay. Aku mencintaimu. Happy birthday.

Tay melihat ponselnya. Ia baru menyadari hari ini adalah hari ulang tahunnya. Satu bibirnya terangkat. Bisa-bisanya ia melupakan ulang tahunnya sendiri.

 Bisa-bisanya ia melupakan ulang tahunnya sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

GREBB. New memeluknya dari belakang.

"Kau melupakan hari ulang tahunmu?"

"Hmm. Hari ini aku terlalu sibuk dengan urusan kantor. Aku sama sekali tidak mengingatnya"

Tay membalikkan tubuhnya menghadap New.

"Terimakasih, New. Kau melakukan ini semua untukku. Aku bahkan tidak memberi apa-apa untukmu"

"Aku melakukannya karena aku ingin memberi kejutan untuk suamiku tercinta ini. Aku sudah menebak kau pasti akan melupakannya, Tay" mereka tersenyum.

Tay mengedarkan pemandangan. Ia baru menyadari sebuah kejanggalan.

"Darimana kau memiliki fotoku sebanyak ini?"

"Aku mengambilnya secara diam-diam tanpa sepengetahuanmu. Aku mencintaimu sejak pandangan pertama, Tay. Bahkan hingga detik ini jantungku masih berdebar saat didekatmu" Tay menatap kagum New.

"Selama itukah?" New mengangguk.
"Maaf, New. Karena selama ini aku salah sangka. Maaf karena aku membuatmu merasa tersakiti"

"Tay. Jangan mengungkit masa lalu. Bagiku, memilikimu adalah anugrah terindah yg kumiliki" Tay menundukan kepalanya.

"Ada satu lagi anugrah terindah yg kita miliki" New menyerahkan sebuah amplop pada Tay. Tay membukanya.

"K...kau hamil?" tanya Tay bersemangat. New mengangguk dan tersenyum. Tay langsung memeluk New erat.

"Terimakasih, New. Terimakasih Ya Tuhan" Tay tak berhenti mengucap syukur pada sang kuasa. Sungguh keajaiban bagi pasangan suami-suami seperti mereka memiliki seorang buah hati dari benih mereka sendiri.

Tay melepas pelukannya. Ia menatap New dalam.

"Aku mencintaimu, my moon"

"Aku juga mencintaimu, my sun"

Mereka berciuman di tengah ruangan yg sangat romantis itu.

THE END

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

THE END

Akhirnya selesai juga. Kecepetan? Maaf. Aku cuma nulis scene penting-penting aja. Gak terlalu suka nulis bagian bertele-tele yg gk ada hubungannya sama TN.
Makasih 3x buat semua yg menyukai story ini 💙💙💙

Sunshine and Moonlight END ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang