Mereka ber-4 telah sampai di tempat tujuan. Siam square. Tempat langganan mereka untuk berkumpul. Mereka mencari tempat duduk dan memesan makanan. TayGun yg duduk berdampingan berhadapan dengan OffNew yg ada di depan mereka.
Hening. Belum ada yg memulai pembicaraan diantara mereka ber-4. Entahlah karena canggung 1 bulan tidak bertemu atau karena menyembunyikan sesuatu di lubuk hati mereka.
"Hai, halo P'New" sapa seseorang sambil mengamit lengan pasangannya yg kini telah berdiri di pinggir meja. Ke-4 orang itu menoleh.
"Krist. Kau disini juga?" Orang itu, Krist bersama suaminya mengangguk ramah.
"Iya P'New. Kita baru saja selesai belanja" jawab Singto sambil menenteng bawaannya.
"Bolehkah kita bergabung? Kebetulan kita berdua juga sedang mencari tempat duduk" New mengangguk dan mempersilahkan Singkit duduk diantara mereka.
"Krist. Kenalkan. Ini Off dan Gun" New mengenalkan 2 orang yg belum dikenal sepasang suami-suami itu.
"Halo. Aku Krist. Dan ini suamiku P'Singto. Kami tetangga TayNew"
"Ooh" ucap OffGun yg mulai mengerti keadaan.
"Kenapa kau diam saja Phi?" Tanya Singto pada Tay yg duduk disebelahnya.
"Sudah kubilang. Dia itu orangnya cuek dan keras kepala. Kalau aku jadi suaminya sudah kuceraikan dia sejak hari pertama"
"Sayangnya kau bukan suamiku" sahut Tay dengan nada cuek membuat Krist geram. Tak habis pikir dengan pria itu.
Tatapan Krist beralih pada Gun.
"Kau P'Gun? Mantannya P'Tay itu?" Semua terkejut mendengar ucapan Krist, kecuali New.
"Darimana kau tau?" Tanya Off
"P'New menceritakan semuanya padaku"
Tay menatap tajam New yg menunduk. Krist menyadari itu.
"Tenang Phi. Ini bukan salah P'New. Aku yg memaksanya untuk menceritakan denganku. Toh itu hanya cerita masa lalu"
Namun suasana masih sedikit tegang meskipun Krist telah menjelaskan.
"Oh ya P'New. Tentang pembicaraan kita tadi pagi. Aku dan P'Sing akan ikut denganmu" New mengangkat wajahnya.
"Benarkah?" Krist mengangguk dan mereka berpelukan bahagia.
"Kalian mau kemana?" Suara bariton keluar dari bibir Tay.
"Kita akan ke puncak. Ikut diacaranya P'Toyy" jawab New.
"Kau benar-benar ingin kesana?" Tanya Tay memastikan. New mengangguk dan tersenyum bahagia.
"Puncak? Kenapa kau tidak mengajakku juga Phi? Aku juga ingin kesana" Gun angkat bicara.
"Kau juga ingin ikut? Boleh. Lebih banyak orang lebih seru" New sumringah.
"Aku juga ikut. Kita semua harus ikut. Sudah lama kita tidak berlibur bersama" ucap Off.
"Mungkin hanya kita berlima" New melirik Tay.
"Tay tidak ingin ikut ke puncak""Apa?! Suamimu malah tidak ikut? Ckck. Sebenarnya hubungan seperti apa yg kalian miliki? Heran" gerutu Krist. Mereka ber-4 hanya diam tak ada niatan untuk menjawab.
Terlihat Tay terdiam memikirkan sesuatu.
"Phi. Ada apa? Kenapa kau tidak ikut P'New? Bukankah kau sangat suka hiking? Kita bisa mendaki bersama jika kau mau" ucap Gun lembut. Tay menatapnya.
"Baiklah. Aku akan ikut kalian" ucap Tay akhirnya.
Krist mendapati tangan New mengepal kuat celananya di bawah meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sunshine and Moonlight END ✅
Novela JuvenilTawan Vihokratana "Dia adalah bulanku dan aku sangat mencintainya" New Thitipoom "Aku seperti orang bodoh yg merusak hubungan sepasang kekasih yg saling mencintai" Gun Atthaphan "Mungkin kita belum berjodoh meskipun kita pernah bersama" Off Jumpol "...