Chapter 4

2K 152 10
                                    

Malam hari sepulang Tay dari kantor.

Ting Nong. Ceklek.

"Phi Tay. Ada apa kamu kesini?" Gun terkejut melihat Tay datang ke apartemennya.

Bukannya menjawab, Tay malah memeluk Gun.

"Phi. Lepas. Jika orang lain tau bagaimana?"

"Aku merindukanmu Gun" Tay semakin mengeratkan pelukannya.

"Baiklah. Lebih baik masuk ke dalam dulu"

***

"Ini phi minumannya" Gun menyodorkan segelas jus jeruk pada Tay.

"Terimakasih"

Hening.

"Hm. Bagaimana keadaannya P'New Phi?"

"Seperti biasa. Dia selalu membuatku kesal. Tiada hari untuk tidak bertengkar dengannya" Tay bernafas kasar.

"Ckck. Tapi bagaimanapun. Dia sudah menjadi suamimu sekarang" Tay hanya diam mengamati Gun didepannya.

"Aku hanya ingin kau yg jadi pendampingku, Gun" ucap Tay tulus. "Aku hanya mencintaimu"

"Sudahlah phi. Jangan seperti ini. Membuatku merasa seperti perusak hubungan rumah tangga kalian"

"Rumah tangga apanya Gun? Dari awal aku dan dia hanya ada kesalah pahaman. Tidak ada cinta diantara kita"

"Tapi kau mencintai Moon mu P'Tay. Bukan aku" ucapan Gun membuat Tay sedikit terkejut.

"Moon? Darimana kau tau tentang Moon?"

"Kau selalu mengigaukan kata itu disetiap tidurmu Phi. Meski aku tidak tau siapa dia. Tapi aku yakin kau sangat mencintainya"

"T...Tentang Moon. Sebenarnya kaulah Moon ku Gun"

"Apa? Bagaimana bisa?"

"Iya, kamulah moonku. Kau pemilik liontin itu"

"Liontin apa? Aku tidak memiliki liontin apapun"

"Kau lupa? Liontin berbentuk lingkaran seperti bulan. Kau dulu pernah memakainya"

"Liontin? Bulan?" Gun kembali mengulang memori tentang liontin itu. "Ah itu. Sebenarnya itu..."

DRTTT DRTTT

"Sebentar. Ada yg menelponku" pamit Tay kemudian keluar ruangan.

"Halo. Ada apa?"

"Halo, Tuan. Ketua pimpinan Reon Corp menolak untuk bekerjasama dengan Anda"

"Apa? Bagaimana bisa? Perusahaan itu yg paling besar di negara kita. Kita harus mendapatkannya. Bagaimanapun caranya"

"Sepertinya agak sulit Tuan. Sang Ketua sedang berlibur ke Jepang"

"Baiklah. Kita tunggu sampai dia kembali ke tanah air. Kita rundingkan kembali tujuan kita"

"Baik Tuan" Tay mematikan ponselnya dan kembali masuk ke dalam.

"Ada apa phi?" Tanya Gun melihat Tay memijit pelipisnya.

"Perusahaan Reon menolak untuk berkerjasama denganku"

"Reon Corp? Perusahaan designer terkenal itu?" Tanya Gun memastikan dan dibalas anggukan Tay.

"Bagaimana bisa? Memangnya kenapa harus Reon? Perusahaan P'New juga termasuk perusahaan designer terbesar kedua setelahnya. Kau bisa minta tolong padanya"

"New? Dia? Tidak. Bisa-bisa dia malah mengerjaiku kalau bekerjasama dengannya"

"Ayolah phi. Kau tidak seperti ini sebelumnya. Kenapa kau berubah?"

Sunshine and Moonlight END ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang