A Confession Kiss

666 90 13
                                    

     WAKTU terus berjalan seperti biasanya.

     Ini berlaku untuk semua orang, termasuk Jeongguk sendiri. Dia tetap menjalani harinya sebagai bagian dari keluarganya, juga mahasiswa tingkat dua di kampusnya—alias sekarang dia sudah memasuki semester tiga. Sekitar enam bulan berlalu sejak kejadian di mana dia mengakui tentang "hubungannya" dengan Jimin pada publik, kehidupannya sudah berjalan seperti biasa lagi. Sejak mereka berdua melakukan makan siang bersama untuk pertama kalinya enam bulan lalu, selalu bersama seolah mereka sepasang kekasih adalah hal yang perlahan terbiasa keduanya lakukan.

     Mengapa hubungan mereka menjadi seperti itu? Alasannya sederhana. Orang-orang—terutama sesama mahasiswa di kampus mereka dan mostly mantan penggemar Jimin—sudah terlanjur menganggap keduanya sepasang gay. Banyak hinaan atau cemoohan mereka terima, dan mereka lebih memilih untuk sekalian tetap bersama karena baik Jeongguk ataupun Jimin sama-sama yang paling paham perasaan satu sama lain. Mereka merasa bahwa bertahan dan saling menguatkan lebih baik daripada menanggung semuanya sendirian. Jeongguk merasa senang bahwa Jimin yang memiliki pribadi bodoh amatan bisa memengaruhinya untuk tidak terlalu memikirkan perkataan orang lain tentang mereka. Lalu untuk Jimin sendiri, untuk pertama kalinya, dia merasa tidak sendirian.

     Tidak, tidak, bukan berarti Jimin tidak punya teman. Kita semua tahu bahwa dia adalah salah satu anggota dari band kampus yang terkenal. Tentu saja dia punya teman yang dekat seperti Taehyung, Seokjin, Namjoon, dan tentu saja temannya sejak kecil, Yoongi. Tapi, dia sendiri sebenarnya tidak mengerti kenapa orang yang justru membuatnya tidak sendirian untuk pertama kalinya justru Jeongguk. Mungkin jawabannya karena lelaki itu selalu mendengarkannya tanpa pernah mencoba memberikan saran seolah lelaki tersebut lebih pandai dalam memikirkan solusi mengenai masalahnya. Atau juga jawabannya adalah karena Jeongguk selalu bertindak untuk menghiburnya lebih dulu walau tanpa bertanya mengenai permasalahannya—itu membuat Jimin merasa bahwa Jeongguk tahu dirinya sedang merasa kurang baik dan tidak hanya ingin tahu mengenai masalahnya, tapi tulus ingin menghiburnya. Mungkin dua hal itu adalah jawaban yang paling masuk akal di kepala Jimin.

     Tapi, Jimin sendiri bahkan tahu jelas bahwa alasan pribadinya merasa nyaman bersama Jeongguk adalah lebih dari dua hal tersebut.

     "Bang Jimin?" suara Jeongguk terdengar mengalun ketika melihat Jimin akhirnya keluar melalui pintu utama villa menuju dirinya yang sedang menata makanan di atas meja. Kepala si pemilik suara menoleh, memerhatikan Jimin yang secara lunglai mendudukkan diri di kursi yang berhadapan dengannya. Melihat bagaimana Jimin kini melihat ke arahnya dengan kepala yang dia sandarkan pada telapak tangannya sendiri—saat ini siku kanannya tertopang di atas meja, dia pun akhirnya memilih untuk duduk berhadapan dengan Jimin lalu melanjutkan, "Supnya sudah jadi. Makan dulu."

     Jimin memerhatikan bagaimana Jeongguk mendekatkan satu mangkuk sup juga secangkir teh jasmin hangat ke arahnya. Saat ini Jimin sedang sakit dan ini sudah hari kedua. Sejak kemarin pagi dirinya mengalami demam tinggi disertai mimpi buruk yang menghantui tidurnya. Taehyung dan teman-temannya yang lain sudah menjenguk tadi, tapi yang bertahan untuk tetap mengurusnya hingga siang ini adalah Jeongguk dengan alasan lelaki itu sudah tidak akan ada kelas lagi untuk hari ini.

     Oh, iya. Omong-omong tentang band milik Jimin dan teman-temannya, sudah enam bulan ini mereka memilih untuk vakum. Alasannya karena mereka tentu saja tidak ingin meninggalkan Jimin, tapi di sisi lain juga nama Jimin sedang buruk sejak kejadian di mana "hubungannya" dan Jeongguk terungkap ke publik. Mungkin itu juga yang membuat Jimin merasa lebih cepat lelah—dia tidak banyak melakukan aktivitas bermusik yang disukainya selama enam bulan terakhir.

     "Kamu keringatan," Jeongguk kembali bersuara dan menyadarkan Jimin dari lamunannya. Melihat bagaimana Jimin agak terperanjat dengan wajah pucat dan kening yang dialiri keringat dingin, secara inisiatif Jeongguk mengambil selembar tisu dan membersihkan keringat yang mengaliri kening Jimin. "tadi mimpi buruk lagi, ya?"

Accidentally Falling in Love [KookMin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang