INI adalah minggu kedua dimana Jeongguk melihat ke arah halaman fakultasnya dengan tatapan sendu sekaligus bingung.
Tepat satu hari sebelum dua minggu kebelakang, dia masih bisa melihat Jimin yang entah secara sengaja atau memang tidak sengaja melewati fakultasnya dan beradu pandang dengannya. Meski tidak berhadapan dengan jarak dekat dan saling berbicara, tapi saat itu mereka masih bisa saling berjumpa. Sampai tepat satu hari sebelum dua minggu kebelakang pun, Jeongguk masih menerima tawaran untuk bermain game bersama di villa milik Jimin melalui pesan pribadi. Benar, satu hari sebelum dua minggu kebelakang semua itu masih terjadi, dan tiba-tiba saja selama dua minggu ini Jimin benar-benar hilang dari pandangannya.
Ada banyak hal yang Jeongguk pikirkan akibat menghilangnya Jimin dalam dua minggu ini. Yang paling jelas dan paling diakuinya adalah dia khawatir terjadi sesuatu pada Jimin—karena serius, bahkan ketika dia bertemu dengan anggota Band Bangtan sekalipun, dia tidak pernah melihat ada Jimin di sana. Lalu, hal lain yang dipikirkannya dan mungkin dirinya masih ragu untuk mengakui adalah bagaimana sebenarnya dia begitu ingin melihat Jimin lagi.
Tentang pengakuan Jimin beberapa minggu lalu, tentu saja Jeongguk merasa sangat terkejut. Kalau ditanya apakah dia menyukai Jimin juga, jawabannya adalah iya, dia sendiri mengakui ini. Tapi, yang menjadi masalah adalah dia terlalu takut untuk cepat-cepat mengambil keputusan. Pertama adalah karena pengalamannya bersama Yeri, dimana hubungannya dengan wanita itu saja jauh dari kata bahagia karena ternyata perempuan itu hanya memanfaatkannya dan tidak benar-benar menyukainya. Tidak, tentu saja dia tahu bahwa Jimin tidak mungkin seperti Yeri yang hanya memanfaatkannya, justru yang dia takutkan adalah dirinya sendiri yang ternyata hanya menyukai lelaki itu sesaat karena terbawa suasana saja, bukan benar-benar jatuh cinta padanya.
Bagaimana kalau ternyata perasaanku ini cuma sementara dan pas hilang nanti, aku malah nyakitin Jimin dan nyampakkin dia, atau walau aku gak nyampakkin dia, aku justru jalanin hubungan sama dia cuma berdasarkan rasa kasihan? Bukannya sama saja aku nyakitin dia juga secara gak langsung? Itulah yang ada di pikiran Jeongguk ketika pertama kalinya dia menyadari bahwa dirinya ingin bisa lebih dekat dengan Jimin dan bahkan menyukai lelaki itu. Hanya saja baginya, waktu enam bulan—hampir tujuh bulan kedekatan mereka masihlah terlalu cepat. Untuk seseorang yang pernah patah hati selama bertahun-tahun sepertinya, tentu saja membutuhkan waktu untuk benar-benar yakin akan menjalin hubungan kembali.
"Jeongguk?" panggilan Lisa berhasil membuat Jeongguk segera menoleh dan menemukan perempuan itu ternyata sudah ada di sampingnya. "Ngapain lo ngelamun sendirian di sini? Belum mau pulang? Gue kebetulan mau nebeng sama lo, nih. Ayo, pulang?"
"Oh, iya—" Jeongguk tersenyum ke arah Lisa dengan sedikit canggung, agak malu juga ketahuan sedang melamun sendirian seperti tadi. "—tumben? Pacarmu kemana? Gak jemput?"
Lisa menggedikkan bahunya sekali, namun senyum masih tercetak di bibirnya. "Lagi ada kerjaan sih dia, jadi izin gak jemput gue dulu hari ini. Tapi, hari ini ada janji dinner bareng, sih."
"Dinner, ya..." gumaman Jeongguk keluar begitu saja tanpa dia sadari, otaknya memutar kenangan dimana dia bertemu lagi dengan Jimin di acara makan malam antar keluarga berbulan-bulan lalu—atau sepertinya sudah hampir satu tahun? Entahlah, beberapa hal sepele sekarang selalu saja berhasil membawa kenangan dimana Jimin ada di dalamnya. Itu pun sudah sangat cukup untuk membuatnya tersenyum dan jantungnya berdetak lebih cepat dari normal. Aku kangen dia.
"Heh!" suara Lisa lagi-lagi berhasil membangunkan Jeongguk dari lamunannya tentang Jimin. "Lo malah ngelamun lagi, anjir. Ayo, pulang! Jadinya mau antar gue atau enggak, nih!?" Kali ini sudah tidak ada lagi senyum di wajah perempuan ini, melainkan raut kesal karena lelaki di hadapannya justru melamun lagi dan mengabaikannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Accidentally Falling in Love [KookMin]
FanficPark Jimin terkenal sebagai seorang drummer di sebuah band bernama Bangtan, sebuah band yang dibentuk dua tahun lalu dan kini memiliki banyak penggembar, terutama di kampus tempatnya berkuliah. Meskipun dia populer, tapi dia benar-benar bajingan yan...