BAB 18

2.9K 259 2
                                    

Semenjak kehadiran kania dirumah ini membawa pengaruh besar kepada ranti. Ranti yang sebelumnya sering diam dan murung saat ini sudah sering tertawa dan banyak bicara.

"Bik.. liat deh non ranti sekarang.. jadi lebih bersemangat ya bik.." ujar pelayan yang biasanya mengurus ranti.

"Iya ya.. rumah ini jadi hidup kembali.. saya jadi ikut semangat ini melihat non kita bersemangat kayak gitu.." ujar bibik.

"Iya bener bik..hehehe"

Di tempat lain seseorang sedang mempertanggung jawabkan perbuatannya.

"Maaa.. kania kemana ma? Kenapa selama ini gak pernah jenguk reno?" Tanya reno kepada ibunya.

Seperti hari-hari biasanya kania tetap pergi bekerja di toko roti. Ia akan berhenti bekerja saat mendekati hari kelahiran bayinya. Karna bagaimana pun ia memiliki tanggung jawab untuk membiayai sekolah adiknya dan juga membantu kedua orang tuanya.

"

Kania kamu kemana saja sebulan ini?"tanya ibu kos yang juga pemilik toko roti.

"Maaf bu saya tidak memberi kabar cepat.. soalnya saya pulang kampung.." jawab kania.

"Ohh seperti itu, jadi sekarang kamu tinggal dimana?"

"Kebetulan saya baru menikah sebulan yang lalu, jadi saya tinggal bersama suami saya bu.." jawab kania.

"Ohh jadi kamu pulang kampung untuk menikah.. wahh selamat ya kania, padahal saya tidak pernah melihat kamu berpacaran.. tapi jodoh memang tidak akan kemana ya kania.. hehehe"

"Iyaa bu alhamdulillah.. terima kasih banyak bu ucapan selamatnya.." ujar kania.

Setelah percakapan itu selesai kania segera melanjutkan pekerjaannya lagi. Menyusun roti dan cake yang ada di rak, aroma roti sangat menenangkan bagi kania. Bahkan ia tidak merasakan mual sama sekali padahal biasanya setiap pagi begini ia akan mual-mual dan muntah-muntah.

"Selamat datang..." ujar kania, namun ia terkaget saat melihat siapa yang datang di toko rotinya.

"Tante.." gumam kania.

Ternyata pelanggan yang datang adalah mamanya reno yang kebetulan sedang melewati jalan dan berhenti untuk membeli beberapa roti dan cake.
"Kamu bekerja disini kania?" Tanya tante lina mamanya reno.

"Iya tante sudah dua tahun ini saya bekerja disini.. tante mau beli apa? Silahkan pilih-pilih cake juga rotinya semuanya fresh dari oven.."ujar kania.
Tante lina memilih beberapa roti dan cake, lalu ia segera membayarnya dan pergi.

"Tante..." panggil kania.

Tante lina menghentikan langkahnya dan menoleh ke belakang.

"Reno apa kabar tante?" Tanya kania dengan sedikit canggung.

"Reno sehat, dia sempat nanyain kamu ke tante.. tapi kamu gausah kawatir kania, tante sudah menjelaskan semuanya kepada reno.." jawab tante lina, tante lina juga tanpa sengaja melihat cincin pernikahan melingkar di jari manis kania dan ia tersenyum.

"Ahh saya sudah menikah tante.."ujar kania.

"Alhamdulillah, selamat ya kania.. kamu berhak mendapatkan yang lebih baik.." ujar tante lina tulus.

Deg!!!
Jantung kania langsung merasa sesak saat tante mengatakan ia pantas mendapatkan yang lebih baik namun apa yang ia dapatkan kini. Entah itu yang terbaik atau tidak entahlah.

CINTA KANIA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang