Oh ya yang bertanya kelas Cara sama Raga itu begini yaa. Raga kelas XI IPA 1 sedangkan Cara pasti kalian udah tau,mereka itu beda angkatan guys....
Dan aku juga ubah mama panggilan caramel yang tadinya Cara menjadi Rara karna nanti banyak yang bingung kalau dengan nama Cara......
Mereka larut akan pandangan masing-masing, Raga merasa kenal dengan mata itu sedangkan Rara merasa nyaman dengan pandangan itu. Setelah lama saling menatap sahabat laknak Raga. "Udah tatap-tatapnya hati hati kecantol".Rara dan Raga langsung melihat kesahabatnya dan mendapatkan senyum menggoda membuat Rara tertunduk malu,dan Raga langsung meninggalkan kantin. "We bos mau kemana lho".teriak Eza."Rofftopp".Raga menjawab tanpa berbalik dan terus berjalan.Sudah lumayan lama lama Raga di rofftopp tiduran disofa sampai mendengar suara langkah kaki yang mendekat dan menepuk pundaknya."Brooo lho kenapa langsung cabut tadi".Raga membuka mata dan mendapatkan sahabatnya Raka menepuk pundaknya. Raga diam sejenak menikmati angin dengan menutup matanya. "Gak papa".Jawab Raga singkat.
Di kelas X IPS 1
Bel sudah berbunyi dan guru laki laki masuk ke kelas X IPS 1."Selamat siang anak anak kali ini kita akan belajar bahasa inggris dan bapak minta tolong salah satu dari kalian ambil buku paket di perpustakaan".Semua murid diam sehingga guru yang menunjuk. "Kamu siswa baru tolong ambilkan buku paket,siapa namamu".Karena merasa Rara angkat tangan. "Boleh pak dan nama saya Rara pak".Pak guru mengangguk dan tersenyum."Rara bapak minta tolong ya ambilkan buku paket".Ucap guru itu lagi. Elin yang merasa kasihan jika Rara membawa buku paket banyak dan langsung mengangkat tangannya. "Pak saya mau membantu Rara pak kasihan kan bawa buku paket banyak dan sendirian lagi".Pak guru berpikir dan mengangguk. Setelah mereka mengambil buku dan kembali ke kelasnya ada yang memanggilnya. "Kalian berdua kesini sebentar".Mereka berbalik dan mendapati guru botak memanggilnya,mereka langsung menghampirinya."Iya pak ada apa".Jawab Elin."bapak minta kalian cari Raga sama teman temannya dan bilang dipanggil oleh bu ayu".Elin dan Rara saling menatap dan kembali mengangguk kepada pak botak. "Iya pak tapi kami ke kelas dulu simpan buku sekalian izin ke guru yang mengajar pak".jawab Rara. Pak botak mengangguk dan langsung pergi.
Setelah dari kelas Rara dan Elin pun pergi mencari Raga dan teman temannya. "Aduh Elin kita mau cari mereka kemana sih gue udah capek cari mereka dari tadi".Rara mendengus.Elin berpikir sejenak dan menjitak jarinya."Gue chat aja pacar gue pasti mereka sama tuh".Rara menatap Elin dengan kesal bukannya dari tadi sudah capek nyarinya. Setelah Elin chat Eza dan kata Eza mereka ada di rofftopp akhirnya Rara dan Elin kesana untuk menemuinya.
Rofftopp
Setelah lama Raka dan Raga di rofftopp sahabat konyol mereka yaitu Eza datang. "kalian kebiasaan banget sih langsung ninggalin gitu aja kan kasihan guenya digodain sama cewek cewek".Ucap Eza mendramastis. Raga dan Raka hanya menggeleng,merasa tak ditanggapi Eza langsung duduk disamping Raka dan Raga langsung bangun dari rebahannya,baru Eza duduk suara dering hpnya berbunyi seperti ada pesan masuk.
Elin sayang🐼
Sayang kamu dimana?Me:Lg di rofftopp sama shbt laknak syg 🐰
E
za langsung menyimpan kembali hp nya dan bercerita goblok yang hanya ditanggapi oleh Raka, tak lama pintu rofftopp terbuka dan terlihatlah dua gadis.Raga memandang gadis yang hanya menunduk itu,merasa diam Elin pun mulai berbicara. "Kalian dipanggil bu ayu di ruangannya".Raka menaikan alisnya. "Ngapain".Elin hanya mengangkat bahunya tanda bahwa dia tidak mengetahuinya.Merasa tugas Elin dan Rara selesai mereka ingin kembali ke kelas dan sebelum itu Rara mendongak dan mendapati Raga menatapnya, Rara langsung memutuskan kontak mata dan pergi dari rofftopp Bersam Elin."Ayo".Ucap Raga dengan datar.
Ruangan bu Ayu
"kalian bertiga lihat buku ini,nama kalian sudah banyak dan kalian belum berubah juga, jika kalian seperti ini terus ibu akan carikan kalian pembimbing".Ucap bu ayu dengan tegas.Mereka bertiga yang mendengarnya melototkan matanya kaget."Gak bisa begitu bu, ibu lupa saya anak dari pemilik sekolah ini".Ucap Raga dengan menahan emosinya. "Kalau tentang itu ayah kamu sendiri yang menyuruh ibu membicarakan ini kepdamu".Kini Raka yang angkat bicara."baik bu kami mau asalkan kami sendiri yang memilih pembimbing kami dan melaporkannya ke ibu, bagaimana".Raga memandang Raka dengan tajam sedangkan guru memikirkannya dan mengambil keputusan. "Baiklah ibu setuju tapi dalam 3 hari kalian tidak dapat ibu sendiri yang mencarikan".Raga langsung keluar dengan pandangan datar dan tajam di ikuti kedua sahabatnya. Saat mereka ditengah koordinor, Eza berhenti dan bertanya kepada Raka."Raka maksud dari perkataan lo tadi apa sih".Kata Eza dengan wajah serius. Raka memejamkan matanya sebentar dan membukanya serta menghembuskan nafas panjang."Gue gak mau aja nanti Raga sama ayahnya berantem dan soal pembimbing kan terserah kita milih mana jadi bagus donk".Raga mengerti akan maksud Raka dan memakluminya.
Saat Raga jalan sendirian di lorong sekolah tanpa sengaja dia menabrak seseorang gadis.
Brukkkkk...
Gadis yang ditabrak jatuh dilantai dan Raga masih berdiri tegak, gadis itu megusap tangannya dan mendongak ke atas, pandangan mereka bertemu lagi, cukup lama saling menatap sehingga Raga bersuara. "Lho gak papa".serta mengulurkan tangannya nampak terlihat bahwa gadis yang ditabrak ragu untuk menerimanya tapi akhirnya dia memberikan tangannya dan Raga membantunya berdiri. Gadis yang ditabrak Raga adalah Rara ingat ya Rara. "Maaf ya gue tadi beneran gak sengaja soalnya buru buru".Setelah mengatakan itu Rara langsung pergi dan Raga menunduk menemukan sebuah benda dan saat dia mengambilnya itu adalah kalung. Tapi kalung itu Raga seperti mengenalnya dan dia mengingatnya. "inikan kalung itu tapi kok ada sama cewek tadi,apa jangan jangan....."Rara sudah sampai diparkiran dengan lari ya saat ini sudah jam pulang. "Rara lho lama banget sih datangnya ngos-ngosan lagi".Ucap Laras. "Sorry tadi ada masalah sedikit".kata Rara sambil mengatur napasnya."Rara,Laras gue cabut duluan ya soalnya disuruh cepat cepat pulang".Ucap Elin dan memeluk kedua sahabatnya. "Hati hati Lin".kompak Rara dan Laras. "Ra lho gak mau bareng aja".Ucap Laras sambil terseyum. Rara menggeleng"gak usah gue nunggu jemputan".sambil melirik jam tangan Rara. "Mmmmm mau gue tungguin atau gimana".Rara menggeleng lagi. "Lho duluan aja".Laras pun mengangguk dan melambaikan tangannya dan dibalas oleh Rara. Sudah lama Rara menunggu hingga suara klakson mengagetkannya. Seorang cowok duduk diatas motornya menggunakan helm. Rara menyergit bingung karna tak mengenalnya, saat cowok itu membuka helmnya dia melongo tak percaya dia adalah Raga. "Ayo naik"Suruh Raga. Rara masih diam ditempatnya sehingga sentakan tangan membuatnya sadar. "Lho apa-apaan sih main narik aja".Gerutu Rara dengan kesal. Raga melihat rok Rara yang pendek dan langsung melepaskan hoodie yang dipakainya dan memasangkan dipinggang Rara justru itu membuat Rara gugup,setelah itu mereka diam beberapa saat dan belum selesai kegugupan Rara, Raga membuat Rara gugup dengan memakaikan helm dengan sedekat ini. "Udah ayo cepat naik udah sore".Ucap Raga.Rara tanpa sepatah kata langsung naik. "Pegangan".Rara diam karna ucapan Raga.Karna merasa tak ada pergerakan akhirnya Raga menarik tangan Rara melingkar diperutnya dan dibalik helm itulah Raga tersenyum."Adu jantung gue kenapa nih"Rara berteriak dalam hati. Selama perjalanan kesunyian terjadi hingga Raga membuka suara. "Rumah lho dimana".Raga setengah berteriak, takut Rara tak mendengarnya. Rara yang mendengarnya langsung menjawab"di jlan xxxxxxx"Rara berteriak juga.
Raga mengantarkan Rara tempat yang tadi disebutnya dan motor Raga berhenti di sebuah rumah.Rara turun dari motor. "Makasih ya Raga, mmmm gak mau masuk dulu".Raga melirik kerumah Rara. "Siapa yang ada didalam".Rara berpikir dan menjawab"Gak ada mungkin orang tua gue belum pulang".Rara sambil tersenyum kikuk. Raga menggeleng"gak usah mampir gak baik cowok cwek berduaan di rumah apalagi gak ada orang bisa bisa di serek warga".Kata Raga sambil terkekeh. Rara mengerjapkan matanya dan itu membuat dia lucu ingin sekali rasanya Raga mencubit pipinya. "Ra gue pulang ya sana masuk baru gue pulang".Rara tersenyum manis dan masuk kerumahnya setelah itu Raga juga langsung pulang krna sudah melihat Rara masuk kerumahnya.Chapter chapter baru belum Raga dan Rara masih saling kakuh dan belum cute dan soal kalung itu adakah petunjuk yang akan didapat oleh Raga dan soal kalungnya Rara masih belum sadar ya guys kalungnya hilang......
1.Rara*Raga😘
2.Elin*Eza😊
3.Laras*Raka💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Karamel (On Going)
Teen FictionRaga anggawan manuel ketua geng Alderoz yang dikenal sebagai cowok dingin, kejam,dia juga tampan banyak cewek yang ingin menjadi pacarnya tapi selalu ditolaknya dia berubah menjadi dingin karna masa lalunya. Cewek yang cantik,putih,rambut panjang y...