Chapter 5 😎🙈

43 15 6
                                    

"Rasa ingin memiliki semakin dalam saat kita bersama"

O

hai guys semakin kalian jauh membaca cerita ini semakin banyak hal yang kalian akan tebak....


Raga dkk berjalan di koordinor ingin memasuki kelasnya, tapi ada yang memanggilnya.

"Ragaaaa, tunggu sebentar".teriak orang itu.

Raga dkk menengok kebelakang, dia adalah bu ayu.

"Iyya bu cantik kenapa".jawab Raka jahil.

"apa kalian sudah mendapatkan guru pembimbing ini hari terakhir kalian".tanya bu ayu.

Sedangkan di kelas lain, Rara dkk sedang bergosip.

"kalian tau gak kemarin Eza bawah gue ke rumahnya ketemu sama orang tua Eza, asli gue deg degan tpi senang juga".Heboh Elin.

"Lo sejak tadi bahas Eza mulu capek telinga gue dengar".Ucap Laras.

"Punya tangan tutup kuping lo pakai tangan lo atau kapas, susah banget sihh".jawas Elin sewot.

"kalian berantem aja kerjaannya, gue mau ke toilet dulu yaa nanti keburu bel".ucap Rara.

"mau kita temenin gak,Ra".tanya Laras.

"gak usah gue sendiri aja byye".ucap Rara sambil melambaikan tangannya.

kita kembali lagi ke Raga dkk bersama bu ayu yaaa..

"apa kalian sudah mendapatkan guru pembimbing ini hari terakhir kalian".tanya bu ayu.

"sudah buu".jawab Raga cepat.

Eza dan Raka menatap Raga bingung karna setaunya mereka belum mendapatkan guru pembimbing.

"bagus, mana guru pembimbingmu".tanya bu ayu lagi.

Raga menunjuk kesalah satu siswa yang jalan, mereka semua mengikuti arah tunjuk Raga dan dia adalahh..

"Hei nak kesini dulu".panggil bu ayu.

"iyya bu, kenapa".jawab siswa itu.

"ibu mau tanya apa benar kamu guru pembimbing mereka".tanya bu ayu.

Siswa itu menautkan keningnya bingung, Raga yang melihat pergi kesamping siswa itu dan memegang tangannya dan membuat siswa itu terkejut.

"apakah benar itu Rara".tanya bu ayu lagi.

Yapsss siswa itu adalah Rara.

"iyya bu benar buat apa saya berbohong".jawab Raga.

"bukan kamu yang ibu tanya tapi Rara".ucap bu ayu.

Pegangan tangan Raga pada Rara semakin mengerat hal itu membuat Rara agak kesakitan, dia menatap Raga dan yang ditatap memberikan kode.

"Iyya bu benar".jawab Rara sambil tersenyum paksa.

"baiklah Ra, saat kamu membimbing mereka berikan laporan peningkatan mereka ya".ucap Bu ayu

Rara mengangguk dan bu ayu pun pergi, Rara langsung menyentakkan tangannya hingga terlepas dari Raga.

"kak Raga apa apaan sih tadi maksudnya".marah Rara.

"lo gak bisa menolak dan gue gak merima penolakan".ucap Raga.

Raga maju mendekati Rara sehingga hidung mereka bersentuhan dan hal itu membuat Rara menahan napasnya.

"Jika lo berani menolak, gue bakal beri lo hukuman yang tak akan pernah lo lupakan. Ucap Raga dengan smirknya.

Raga menjauhkan badannya dengan senyum tipis yang dapat dilihat oleh Rara

"Jangan lupa napas".ucap Raga dan meninggalkan tempat itu.

Eza dan Raka yang melihatnya membuatnya melongo tak percaya.

Jam istirahat

Rara dkk berjalan ke kantin tapi ada yang menarik tangan Rara dan menyudutkannya ketembok.

Bugghhh..

Rara meringis Elin dan Laras yang mendengar suara tersebut berbalik kebelakang dan dia adalah Raga dkk.

"Ehh beb Laras cantik banget sihhh".Raka sambil mengedipkan matanya.

"apa lo gombal mulu dasar playboy".lawan Laras ketus.

Raga dan Rara masih diposisi itu, Rara yang tersudut dan tangan kanan Raga ditembok.

"kalian semua pergi".ucap Raga tanpa mengubah posisinya.

Raka dan Eza langsung menarik tangan Laras dan Elin untuk pergi ke kantin, tinggallah mereka berdua.

"L-lo m-mau nga-pain".Rara begitu gugup.

Raga memajukan wajahnya,sehingga jarak mereka cuma 5 cm.

"aneh lo, kadang panggil gue dengan sebutan kak,sekarang lo-gue".Ucap Raga dengan datar.

"Pulang sekolah tunggu gue diparkiran".sambung Raga.

"T-tapi kann".balas Rara gugup

Belum sempat Rara berbicara Raga langsung mencium hidung Rara.

Keadaan Rara sudah, sulit jelasin siapa coba gak gugup jika berada diposisi Rara.

"Gue mau bicara sama lo hal yang penting".setelah itu Raga langsung pergi.

Raga kebiasaan banget yaa bikin orang jantungan ditinggal pas sayang sayangnya lagi,,,,, heee canda sayang..

"Mama, Raga bikin gue jantungann".merengek pelan.

Dikantin

"gue kepo banget kira kira mereka bicara apa yaa".Ucap Laras kepo.

"sayang, gak usah mikirin mereka mending mikirin masa depan kita".balas Raka dengan gombalannya.

Saat mereka berbicara Raga datang dan disusul Rara dibelakangnya.

"tuhh mereka,baru bicarain udah nongol emang ya kalau jodoh".ucap Eza dan menunjuk ke pintu kantin.

Raga berdiri didepan mereka diikuti Rara,saat Rara ingin duduk samping Elin tiba tiba..

"kalian berdua pindah".Raga menunjuk dengan dagu kearah Laras dan Elin, mereka menurut dan pindah ke Raka dan Eza.

"Duduk".pinta Raga

Rara langsung duduk, Raga berdiri ingin pesan makanan,saat sampai dimejanya.

"makan dan habisin"tekan Raga.

Rara terkejut bagaimana Raga mengetahui makanan kesukaannya nasi goreng tanpa bawang dan telur mata sapi yang masak dengan baik diatasnya.

"bagaimana bisa looo.. "

"makan aja cepat"potong Raga.

"kayaknya ada yang PDKT nihh".teriak Eza.

"Diam loo".ucap Raga ketus.

Mereka semua makan dengan begitu tenang sehinggaa......

Doooorrrrr.....


Aduhhh...
Kira kira apa yang terjadi yaaa,,,,

Ohhh yaaa pendek pendek aja dulu yaa nanti di chapter 10 keatas mulai panjang kok dan di chapter 20-30.bakal ada penentuan mau sad end atau happy end.

Karamel (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang