11. Crave

267 24 5
                                    

"Selamat Bro!"

Juna tidak dapat menyembunyikan senyumnya ketika meeting berakhir. Ini adalah pertama kalinya setelah hampir dua tahun bekerja di perusahaan, ia tersenyum selebar ini, sampai beberapa orang terpukau. Sayang sekali, Juna sudah punya istri.

Saking senangnya setelah mendengar kabar baik dari Gladis tadi malam, Juna memposting foto usg pertama janin di perut Gladis dalam laman instagram. Hanya sebentar, sebelum diarsipkan.

"Udah mau jadi Bapak aja lo, Jun."

Juna terkekeh.

"Padahal mah, kalau dilihat masih cocok jadi anak kuliahan." Sahut rekannya yang lain.

"Anak kuliahan dari mana, sih?"

"Karyawan magang aja pada lihatin lo, tuh. Pesona lo nggak luntur meski udah punya istri," celetuk yang lain.

Juna hanya menanggapi dengan terkekeh pelan. ia menggeser kursi untuk duduk, waktunya makan siang dan menghubungi Gladis. Memastikan wanita itu juga sudah mengisi perutnya.

"Ini juga lagi makan," sahut Gladis dari seberang.

"Ya udah lanjut."

"Kamu udah makan, kan?"

"Iya, ini lagi di kantin sama teman-teman."

"Lanjutin makannya ya. Sebentar lagi aku meeting nih, harus cepat-cepat."

Juna berdecak. "Jangan terlalu capek," katanya.

"Iya-iya, nggak. Kamu tenang aja."

__________

Satu bulan kemudian...

Menginginkan sesuatu atau biasa disebut ngidam, adalah hal yang biasa terjadi pada ibu hamil. Di trimester pertama ini, Gladis sering sekali meminta Juna membelikan makanan yang sebenarnya tidak terlalu susah untuk dicari.

Tapi, kali ini. Juna benar-benar sudah mati kutu karena keinginan Gladis. Belum musim mangga, dicari kemana pun tidak akan ada, bahkan minimarket yang biasa selalu ada mangga, sedang tidak punya stock.

"Kamu nggak ikhlas carinya buat aku, pokoknya aku nggak mau pulang sebelum dapat mangga!"

"Masalahnya, sekarang lagi nggak musim mangga, Sayang. Mau cari kemana lagi?"

"Nggak mau tahu!"

Juna menyandarkan punggungnya ke kursi pengemudi, ia sengaja memelankan laju mobil. Pusing sekali, sehabis berkutat untuk mendesain sebuah bangunan hampir dua jam, ia diharuskan menyetir berputar-putar sudah hampir satu jam.

"Minta yang lain aku turutin, asal jangan mangga, deh."

"Kamu emang mau ya, anak kamu ileran?"

"Astaga Dis, mulut kamu dijaga!" suara Juna mulai meninggi.

"Kamu udah nggak sayang sama aku ya, sampai nggak mau cariin apa yang aku mau. Lagi pula ini demi anak kamu kok, bukan kemauan aku! Tega kamu tuh."

Begini ya, repotnya menuruti orang ngidam. Apa yang dikatakan Juna selalu jadi masalah pada akhirnya, niatnya tidak seperti itu, tapi Gladis bisa saja memutar balikkan obrolan.

"Bukan gitu Gladis, kamu ngertiin aku juga dong. Aku baru pulang kerja, aku belum makan dari siang tadi. Aku capek Dis," ucap Juna.

Gladis justru menggeser tubuhnya membelakangi Juna. "Berhentiin mobilnya, aku mau turun!"

"Dis," cegah Juna.

"Berhentiin sekarang!" kesal Gladis.

"Kamu mau ngapain, ini udah ma--"

Trouble After Marriage (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang