Buaya Is Back

445 47 17
                                    

Dia hanya ingin dekat dengan banyak orang, tapi mereka salah tafsir.
~
Mr.G


























Mr.G POV

Kemarin adalah hari yang cukup panjang, mulai dari aku yang di lempari telur busuk dan berakhir ikut terjun ke sungai karena menolong eve yang nekad lompat ke sungai.

Hari ini aku harus kembali masuk walau badanku rasanya seperti kurang sehat.

Tapi ada satu hal membuatku harus tetap masuk hari ini, yaitu aku ingin melihat perubahan Ara, dari yang pendiam saat aku masuk ke sekolah ini, dan sekarang aku ingin melihat seperti apa sifat asli anak itu.

"Pagi anak-anak" sapaku pada mereka yang sedang santai di dalam kelas karena bel belum berbunyi.

Tapi tak ada shani dan gengnya di sini, kemana mereka?.

"Mister kita mau tanya hal penting sama mister" ucap Soleh.

"Mau tanya apa?" Tanyaku pelan.

"Mister ini beneran papksi nya Aldo?, Masalahnya kita ga pernah tau orang tua nya Aldo walaupun kita udah lama kenal sama Aldo, dan kemarin Cindy bilang Mister ini ayahnya yang udah lama perjalanan bisnis dan baru balik, kalo emang mister ini ayahnya Aldo, berarti selama ini kita di bohongi sama Aldo, karena dia terlihat ga suka sama mister itu mungkin hanya kebohongan"

Kepalaku cukup pening.

"Hem kamu tanya sama Aldo nya aja"

"Yaaah Aldo lagi ke kantin, lagi sarapan, karena dia pagi banget datang ke sekolah tadi"

Pantas aku tak melihat nya.

"Pagi para penghuni kelas onar" sapa Ara.

"Buaya ijo Dateng nih, dah tobat apa belul lu?" Tanya Gito.

"Hehehe bukan Ara kalo ga ngebuara hahaha, gue cabut dulu ya, titip tas gue kali aja ada maling, gue mau ke fiony dulu"

"Huuu Chika pa kabar tuh" ledek soleh.

"Dia mah ada lah"

Setelah berbicara itu Ara pergi ke luar.

A

ku pun mengikuti nya yang akan pergi ke kelas fiony.

Di jalan dia berpas-pasan dengan Chika dan teman-temannya, alias geng Shani. Shani selalu berjalan dengan angkuh, dengan tangan yang selalu di lipat di depan dada.

"Pagi Chika" sapa Ara dengan senyum khasnya.

Chika hanya acuh tak acuh pada sapaan Ara. Tapi senyum Ara tak luntur begitu saja.

"Begitu aja manis ya Allah, gesrek gue"

Shani dan gengnya berlalu pergi dari hadapan Ara yang masih saya gesrek karena Chika, untung ga mimisan tu anak.

Aku berjalan ke hadapan mereka dan berhenti tepat di depan mereka.

"Semoga kamu cepat menyadarinya sebelum kamu kehilangan orang yang kamu anggap berharga" ucapku pelan pada Shani dan Chika.

Karena hanya mereka yang masih memiliki ego yang tinggi, sedangkan Jinan tidak terlibat dengan anak-anak di sekolah ini, tapi dari cerita Zee , Jinan itu dengan anak dari sekolah lain, biar itu nanti ku urus.

GOKS TEACHER!? (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang